Mantan Bupati Purwakarta ini menyatakan bahwa pendekatan ini bukan bentuk pemaksaan, melainkan upaya pembinaan karakter bagi siswa yang sulit diatur.
Namun, pengamat pendidikan menilai bahwa pendekatan militeristik dapat memberikan stigma negatif bagi siswa dan memperparah kondisi psikologis mereka, serta menekankan pentingnya peran sekolah dan orang tua dalam mendidik anak-anak.
Program ini telah dilaksanakan di beberapa daerah, seperti Purwakarta dan Bandung, dengan melibatkan puluhan siswa yang mengikuti pendidikan karakter di barak militer.
Meskipun demikian, perdebatan mengenai efektivitas dan dampak jangka panjang dari program ini masih berlangsung di kalangan masyarakat dan pemangku kepentingan pendidikan. Bahkan, pemangku kepentingan pendidikan dari berbagai daerah saat ini menyoroti terobosan Dedi Mulyadi tersebut.
Program KDM Disukai Warga Jabar versi Survei
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia baru-baru merilis hasil jajak pendapat mengenai 100 hari kinerja Gubernur dan Wakil Gubernur di wilayah Jawa. Salah satunya menunjukkan pendapat warga Jawa Barat mengenai program pembinaan khusus anak 'bermasalah' di barak militer yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Peneliti Indikator Politik Adam Kamil mengungkapkan 89,5 persen warga Jawa Barat mengetahui soal pembinaan khusus anak bermasalah di barak militer.
Adam Kamil menjelaskan bahwa jumlah warga menyetujui program ini sangat banyak, yaitu lebih dari 92 persen.
“Mungkin ini sangat meresahkan ya ketika ya mungkin kita bisa melihat gitu kalau ada anak-anak muda bergerombol gitu, kadang-kadang suka ada-ada saja kelakuannya,” kata Adam di Kantor Indikator, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/5/2025).
Baca Juga: Ucapan Jokowi Terpatahkan! Gibran Ternyata Bisa Dimakzulkan Tanpa Harus Sepaket dengan Prabowo
Hasil survei ini menunjukkan, 31,5 persen responden sangat setuju dengan program pembinaan khusus anak bermasalah di barak militer dan 61,4 menyatakan setuju.
Di sisi lain, 4,9 persen responden mengaku kurang setuju, 0,8 persen tidak setuju sama sekali, dan 1,4 persen lainnya memilih untuk tidak menjawab.
Pada kesempatan yang sama, Peneliti Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menjelaskan bahwa kebijakan ini cukup kontroversi dengan sejumlah penolakan dari beberapa pihak yang menyoroti hak anak-anak.
“Di mata publik, nyatanya enggak seperti yang kita bayangkan. Jadi datanya menunjukkan sebagian besar, (lebih dari) 90 persen masyarakat setuju proses pendisiplinan tubuh tadi terhadap mereka yang dianggap bermasalah,” ujar Burhanuddin.
Berita Terkait
-
Ucapan Jokowi Terpatahkan! Gibran Ternyata Bisa Dimakzulkan Tanpa Harus Sepaket dengan Prabowo
-
Seret Nama Jokowi, Rocky Gerung soal Pemakzulan Gibran: Bukan Proses Berbahaya
-
Gibran Mau Dilengserkan, Istana usai Forum Purnawirawan TNI Bersurat ke MPR-DPR: Gak Perlu Direspons
-
Blak-blakan Dukung Forum Purnawirawan TNI Lengserkan Gibran, Rocky Gerung: Sangat Masuk Akal!
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?