Suara.com - Beredar di media sosial, foto yang menunjukkan penyempitan trotoar di belakang Mal Grand Indonesia (GI), Jakarta Pusat. Dalam foto teredar, terlihat ada bekas trotoar yang sudah dipersempit oleh pihak terkait.
Hal ini menuai polemik lantaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI justru mengurangi hak pejalan kaki dan mendukung pengendara motor. Padahal, seharusnya pemerintah mengupayakan peralihan pengguna kendaraan pribadi ke transportasi umum dengan memberikan fasilitas pedestrian yang mumpuni.
Foto tersebut pertama kali diunggah oleh akun X @drhaltekehalte pada Jumat (13/6/2025) lalu.
"Trotoar di belakang GI dipangkas, cuma muat satu orang," tulis akun tersebut, yang dilihat Suara.com pada Minggu (15/6/2025).
Reaksi Pramono
Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengonfirmasi bahwa pihaknya sudah menerima laporan mengenai masalah ini.
"Saya sudah mendapatkan laporan. Jadi saya sebagai gubernur memang jujur setiap waktu, setiap saat, orang di tempat medsos saya dan berbagai hal melaporkan itu," ujar Pramono, Minggu (15/6/2025).
Menurutnya, penyempitan trotoar tersebut dilakukan karena banyaknya sepeda motor yang diparkir sembarangan di area tersebut, termasuk di belakang GI.
"Termasuk di belakang GI yang sekarang, ini mengalami penyempitan karena begitu banyak parkir motor dan sebagainya," ujar Pramono.
Baca Juga: Gembira Prabowo Ambil Alih Polemik Pulau Aceh, Masinton PDIP: Gak Ada Hadiah-hadiahan!
Meskipun begitu, Pramono menegaskan bahwa pemerintah provinsi akan mengambil langkah untuk menertibkan kawasan tersebut, agar tidak ada lagi gangguan terhadap pejalan kaki.
"Kami akan tertibkan," tegas Pramono, menutup pernyataan.
Ngaku Siap Tindak Penyerobot Trotoar
Diberitakan sebelumnya, Pramono juga mengaku siap mengerahkan seluruh perangkat yang ada di DKI untuk melakukan penertiban bagi para pihak yang mengokupasi trotoar. Hal itu akan berlaku bagi semua, baik pedagang maupun pemotor yang melintas di atas trotoar.
Kemarin secara khusus, Pramono mengaku telah mengundang seorang petugas PPSU yang berani untuk meminta para pemotor untuk tidak melintas di trotoar.
“Saya akan menyampaikan kepada seluruh PPSU, Satpol PP, dan perangkat yang ada di DKI untuk menertibkan. Yang seperti-seperti ini lah yang harus dihargai,” kata Pramono, di Jakarta Selatan, Minggu (27/4/2025).
Pasalnya, lanjut Pramono, jika hal ini terus dibiarkan, maka bakal sangat mengganggu kenyamanan para pejalan kaki yang menggunakan pedestrian.
“Kalau dibiarkan sangat mengganggu, sehingga dengan demikian secara perlahan lahan pedestrian pun akan kita lakukan perbaikan, dan itu sudah ada programnya,” katanya.
Masalah Trotoar Dekat DPR
Diketahui, kemacetan di Jakarta tak pernah ada habisnya. Sejumlah pemotor yang memiliki kesabaran setipis pun sering menerobos trotoar dalam menghindari kemacetan.
Seperti yang pernah terjadi di kawasan elite dekat Gedung DPR, aksi nekat ini malah dimanfaatkan oleh oknum gerombolan pemuda untuk mencari keuntungan.
Viral di media sosial, sebuah video menunjukkan sekelompok pemuda yang memungut uang dari pemotor yang ingin melewati trotoar di depan Gedung DPR. Video ini diunggah oleh akun Instagram @fakta.indo.
"Sekelompok Pemuda Pungut Jasa Naik ke Trotoar bagi Pemotor yang Melintas Depan Gedung DPR," tulis akun tersebut.
Dalam video tersebut, diperlihatkan segerombolan pemuda memasang portal untuk menghalangi trotoar dan meminta ‘pajak’ kepada pemotor yang ingin melintas.
Dalam video tersebut, terlihat para pemuda membawa ember kecil untuk menampung uang recehan dari para pengendara. Tarifnya pun beragam, mulai dari Rp2.000 hingga Rp5.000. Aksi premanisme ini tentu saja menuai kecaman dari para netizen.
"Mungkin mereka pikir biaya pembangunan trotoar dr kas RT setempat," tulis seorang netizen.
"yang punya trotoar ya beliau," beber netizen.
"Udah melanggar aturan, berbayar pula," timpal seorang netizen.
Berita Terkait
-
Sebut Pemerkosaan Massal 98 Cuma Rumor, Fadli Zon Diskakmat Dosen UGM: Pak Menteri Nyalakan Otak...
-
Viral! Razia Brutal Aparat Piting hingga Seret Pengemis Buta: Tongkatku Mana?
-
Ray Rangkuti Skakmat Sekjen Gibranku: Anak Muda Dukung Dinasti Politik, Itu Jauh Lebih Memalukan!
-
Debat Panas soal Ijazah, Roy Suryo Ledek Relawan Jokowi Nyontek: Baca Undang-undang Aja Gak Bisa
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Baru Menjabat, KSP Qodari Langsung Kaji Kebijakan Impor BBM Satu Pintu, Waspadai 'Blind Spot'
-
Tangkap Delpedro Marhaen dkk, Asfinawati: Logika Sesat, Polisi Anggap Demo Perbuatan Terlarang!
-
Apakah Boleh Erick Thohir Jadi Ketum PSSI dan Menpora Sekaligus? Ini Aturannya
-
Tangis Pecah di Sertijab KSP: M. Qodari Gantikan AM Putranto, Agenda Perumahan Jadi Prioritas
-
Misteri Orang Hilang Pasca-Demo Rusuh, Eko Ditemukan Jadi Nelayan di Kalteng
-
Demo Ojol di DPR Sepi Imbas Ada Pecah Sikap soal Pemotongan Komisi
-
Terjerat Utang Pinjol, Perempuan di Depok Nekat Karang Kisah Begal hingga Bikin Geger Warga
-
Detik-detik Mencekam Evakuasi 6 Kopassus di Elelim, Diserang Massa Saat Rusuh Berdarah di Papua
-
Ketua Animal Defenders Indonesia Jadi Tersangka Penipuan, Kasus Bermula dari Laporan Melanie Subono
-
Qodari Ungkap Perbedaan KSP Era Baru: Lebih Fokus pada Verifikasi Lapangan dan Pendekatan Holistik