Suara.com - Eskalasi dramatis di Timur Tengah yang menyeret Iran dan Israel ke jurang perang terbuka telah memantik pertanyaan fundamental di seluruh dunia: jika kedua negara ini mengerahkan seluruh kekuatan militernya, siapa yang akan keluar sebagai pemenang?
Analisis mendalam terhadap data kekuatan militer keduanya menunjukkan pertarungan antara kuantitas melawan kualitas, antara strategi perang asimetris melawan keunggulan teknologi mutakhir.
Berdasarkan data terbaru dari Global Firepower (GFP) 2025, kekuatan kedua negara ini terlihat sangat berdekatan di panggung dunia. Israel berada satu peringkat di atas Iran, menempati posisi ke-15 dari 145 negara, sementara Iran membuntuti ketat di peringkat ke-16.
Namun, peringkat itu hanya permukaan dari kompleksitas strategi dan kapabilitas militer yang sangat berbeda.
"Israel kini telah memasuki 'momen penentuan dalam sejarahnya' dan serangan akan terus berlanjut. Target kami jelas: para ilmuwan yang bekerja mengembangkan bom nuklir, program rudal balistik mereka, serta fasilitas pengayaan uranium di Natanz," ujar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan keras yang menandai keseriusan konflik.
Manusia vs Mesin: Pertarungan Jumlah Personel dan Anggaran
Di atas kertas, Iran memiliki keunggulan telak dalam hal sumber daya manusia. Dengan total personel aktif mencapai 610.000 prajurit—terbagi antara tentara reguler dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) yang sangat loyal—dan cadangan 350.000 orang, Iran mampu mengerahkan kekuatan massal yang luar biasa. Angka ini membuat militer Israel dengan 169.500 personel aktif dan 465.000 cadangan terlihat lebih kecil.
Namun, keunggulan jumlah personel Iran itu dimentahkan oleh jurang anggaran pertahanan yang menganga. Israel, dengan dukungan finansial kuat, mengalokasikan dana militer sebesar US31 miliar (sekitar Rp 505 triliun). Bahkan angka ini melonjak hingga US46,5 miliar pada tahun sebelumnya akibat operasi militer di Gaza.
Angka itu lebih dari dua kali lipat anggaran pertahanan Iran yang hanya sekitar US15 miliar, bahkan sempat turun ke US7,9 miliar akibat sanksi internasional.
Baca Juga: Terus Matangkan Rencana Evakuasi WNI dari Iran, Begini Strategi Menlu Sugiono
"Anggaran jumbo ini memungkinkan Israel untuk terus mengakuisisi dan mengembangkan teknologi serta sistem pertahanan paling modern di planet ini, sebuah kemewahan yang tidak dimiliki Iran," kata seorang pengamat militer.
Dominasi di Udara: F-35 Israel vs Jet Uzur Iran
Keunggulan teknologi Israel paling nyata terlihat di angkasa. Angkatan Udara Israel (IAF) adalah salah satu yang paling canggih di dunia, mengoperasikan 611 unit pesawat, termasuk skuadron jet tempur siluman F-35 yang mampu menembus pertahanan udara musuh tanpa terdeteksi. Ini ditambah dengan 345 pesawat tempur modern lain seperti F-16 dan 48 helikopter serang Apache.
Di sisi lain, Angkatan Udara Iran seperti sebuah museum terbang. Meskipun memiliki 551 unit pesawat, sebagian besar armadanya adalah jet tempur era Perang Dingin seperti MiG-29, F-14A Tomcat, dan F-4 Phantom II yang usianya sudah lebih dari 35 tahun. Sanksi internasional selama bertahun-tahun telah melumpuhkan upaya modernisasi mereka.
"Secara kualitas, perbandingannya seperti langit dan bumi. Jet-jet tempur Israel adalah predator, sementara pesawat Iran adalah mangsa yang menunggu diterkam," ungkap seorang analis pertahanan.
Perang Asimetris: Rudal Balistik dan Iron Dome
Tag
Berita Terkait
-
Terus Matangkan Rencana Evakuasi WNI dari Iran, Begini Strategi Menlu Sugiono
-
SBY Sebut Dunia di Ambang Malapetaka, Nasib Bumi Kini di Tangan 5 'Strong Men' Ini
-
Perisai Tak Terduga: Saat Raja Yordania Keturunan Nabi Tembak Jatuh Drone Iran untuk Israel
-
Pelatih Irak sudah Jadi 'Korban', Perang Israel-Iran Pengaruhi Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia?
-
Konflik Iran-Israel Meluas, Harga Minyak Dunia Terbang Tinggi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji