Suara.com - Koperasi Desa Merah Putih menarik perhatian global dalam gelaran St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, sebuah ajang ekonomi tahunan bergengsi yang dihadiri oleh Presiden Rusia Vladimir Putin serta para pemimpin pemerintahan dan bisnis dari seluruh dunia.
Dalam sesi diskusi panel bertajuk “Russia & Indonesia: Opportunities for SME Cooperation”, Wakil Ketua Komite Tetap KADIN Bidang Hubungan Antar Lembaga, Putri Jasmine menyampaikan pentingnya membangun kepercayaan dan kolaborasi antara investor asing dan mitra lokal di Indonesia, khususnya melalui model koperasi modern yang tengah dikembangkan.
“Koperasi Desa Merah Putih bukan sekadar program kerakyatan, tapi juga infrastruktur ekonomi akar rumput yang dirancang untuk menjadi mitra strategis investasi asing. Sudah terbentuk 80.000 unit koperasi di berbagai sektor, termasuk komoditas, logistik, hingga pertambangan,” ujar Putri dalam pidatonya.
Putri menekankan bahwa keberhasilan investasi asing di Indonesia tidak cukup hanya bergantung pada kebijakan atau kawasan ekonomi khusus (KEK), tetapi juga pada kesiapan komunitas dan kekuatan jejaring lokal. Ia menyebut bahwa meskipun KEK memberikan fleksibilitas regulasi, insentif pajak, dan kepemilikan asing penuh, tantangan utama tetap datang dari birokrasi, kurangnya intelijen pasar, dan kesenjangan budaya.
“Kebijakan membuka pintu, tapi kepercayaan dan hubungan antarmanusia adalah jembatannya,” katanya.
Ia memberi contoh konkret di sektor pertambangan nikel, di mana model joint venture antara koperasi dan investor asing telah terbukti efektif: investor membawa modal dan teknologi, sementara koperasi menyumbang wawasan lokal dan akses komunitas.
Program Koperasi Desa Merah Putih sendiri merupakan salah satu flagship nasional di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang ditujukan untuk merevitalisasi 80.000 koperasi desa agar menjadi unit usaha yang mandiri, profesional, dan berdampak langsung pada peningkatan pendapatan masyarakat.
Dalam forum tersebut, Putri juga memperkenalkan Moskal.id, platform berbasis data dan intelijen pasar yang ia kembangkan untuk menjembatani kesenjangan informasi dan budaya antara investor asing dan realitas lapangan di Indonesia.
“Moskal.id membantu mengidentifikasi daerah yang benar-benar siap menerima investasi, serta menganalisis risiko sosial dan institusional secara real-time. Karena investasi bukan sekadar modal—ia harus dimulai dengan pemahaman, kepercayaan, dan keselarasan strategis,” tutupnya.
Baca Juga: Prabowo Bentuk Satgas Koperasi Merah Putih, Tunjuk Menko Zulhas jadi Ketua
Sambutan positif juga datang dari pihak Rusia. General Director Moscow Export Center, Vitaly Stepanov menyatakan antusiasmenya untuk memperkuat kerja sama ekonomi bilateral antara Moskow dan Indonesia, terlebih sejak Indonesia resmi bergabung dengan BRICS pada awal tahun ini.
“Kami siap memfasilitasi pertemuan-pertemuan langsung yang didedikasikan untuk memperkuat hubungan ekonomi bilateral, termasuk penyelenggaraan roadshow ke berbagai perusahaan di Moskow dalam rangka kunjungan resmi delegasi Indonesia di masa mendatang. Kami sangat menantikan kolaborasi konkret dalam memperluas kerja sama antara Moskow dan Indonesia,” ujar Vitaly Stepanov.
SPIEF 2025 menjadi forum penting bagi Indonesia dalam menunjukkan komitmen terhadap kerja sama global dan investasi yang inklusif.
Kehadiran Presiden Prabowo Subianto yang menyampaikan pidato kenegaraan dalam sesi pleno menandai kuatnya hubungan bilateral dan peluang kolaborasi antara Indonesia dan Rusia, terutama di sektor UKM, energi, dan komoditas.
Berita Terkait
-
Prabowo Bentuk Satgas Koperasi Merah Putih, Tunjuk Menko Zulhas jadi Ketua
-
Zulhas Beberkan Progres Koperasi Desa Merah Putih di Hambalang, Begini Katanya
-
Gebrakan di Tanah Rempah, 100 Persen Desa Maluku Kini Punya Kopdes, Siap Akhiri Era Tengkulak
-
Target Ambisius Kopdes Merah Putih Prabowo, CORE Indonesia Beri 7 Catatan Rekomendasi Kritis
-
CORE Indonesia Ingatkan Pemerintah Hati-hati Kelola Anggaran Kopdes Merah Putih
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
Terkini
-
Bela Aksi Walk Out Rocky Gerung, Mahfud MD Kritik Talkshow TV: Forum Brutal, Pertontonkan Kekerasan!
-
Bukan Barak Militer, Orang Tua di Jakarta Boleh Bawa Anak Hobi Tawuran ke Panti Sosial untuk Dibina
-
Menyerahkan Diri, Penyesalan Wisman usai Renggut Nyawa Istri: Emosi Sesaat saat Ribut di Rumah!
-
Masalah Patok Kasus Sengketa Lahan Disoal di Sidang, Begini Pengakuan Saksi
-
5 Fakta Polemik Pembangunan Holyland di Karanganyar, Rumah Ibadah Jadi Sengketa?
-
Presiden Prabowo akan Fungsikan IKN Jadi Ibu Kota Politik, Apa Artinya?
-
Bacok Pedagang Sayur saat Pagi Buta, Aksi Komplotan Begal Sadis di Cakung Jaktim Viral!
-
Pramono Sebut Pengemis hingga Manusia Silver Betah di Panti Sosial: Seperti Rumah
-
KPK Berencana Terbitkan Sprindik Umum dalam Kasus Korupsi PMT untuk Hindari Praperadilan
-
Sentra Fauna Lenteng Agung Pengganti Barito, Bakal Beroperasi Awal Oktober