Suara.com - Kasus dugaan ijazah palsu yang menyeret nama Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi memasuki babak baru. Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menegaskan penyelidikan masih terus berjalan dan akan melibatkan pemeriksaan ilmiah secara mendalam untuk mengungkap kebenarannya.
Kepastian ini disampaikan langsung oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Ia mengungkapkan bahwa proses pemeriksaan kini fokus pada pengumpulan berbagai dokumen penting sebagai barang bukti.
"Penyelidik saat ini sedang mengumpulkan keterangan-keterangan, dokumen-dokumen, kemudian pembanding-pembanding," katanya setelah melakukan ziarah di makam Presiden Soekarno di Kota Blitar, Jawa Timur, sebagaimana dilansir Antara, Rabu (27/6/2025).
Lebih lanjut, Sigit menegaskan bahwa bukti-bukti yang terkumpul tidak akan dianalisis secara sembarangan. Pihaknya akan melibatkan para ahli dan teknologi forensik untuk memastikan hasil yang akurat.
"nantinya dari hasil keterangan hingga dokumen tersebut akan dilakukan pemeriksaan scientific (ilmiah) melibatkan ahli, melibatkan laboratorium forensik," tegasnya.
"Dan semua informasi, keterangan yang ditemukan kemudian tentunya menjadi kajian penyidik mengambil langkah lebih lanjut," tambah Sigit.
Untuk memusatkan penyelidikan, seluruh laporan terkait kasus ini telah ditarik dan ditangani oleh Polda Metro Jaya. Total terdapat enam laporan polisi dari berbagai wilayah, termasuk Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Bekasi, dan Depok, yang kini digabungkan untuk memudahkan proses investigasi.
Polda Metro Jaya sebelumnya juga telah melakukan klarifikasi langsung ke sekolah dan universitas tempat Presiden Jokowi menempuh pendidikan. Pihak kepolisian menyebutkan bahwa kasus ini membutuhkan ketelitian tinggi dalam proses pendalamannya.
Baca Juga: Dokter Tifa Beri Protokol Kesehatan Khusus Jokowi: Lepaskan Topeng, Minta Maaf ke Rakyat
Berita Terkait
-
Dokter Tifa Beri Protokol Kesehatan Khusus Jokowi: Lepaskan Topeng, Minta Maaf ke Rakyat
-
Akta Lahir Jokowi Kini Jadi Sasaran Ahli Forensik Digital, Curigai Tahun Pembuatannya
-
Gambar Jokowi di Ucapan Tahun Baru Islam Jadi Sorotan: AI Terlalu Halus, Netizen Bahas Alergi Kulit
-
Hasto Kristiyanto Ngaku Diancam Orang Tak Dikenal untuk Tak Pecat Jokowi
-
Intip Gaya Jokowi Liburan Bareng Cucu: Dari Jaket Levi's hingga Kondisi Kulit yang Sempat Alergi
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut