Suara.com - Sebuah pengakuan mengejutkan datang dari politikus senior PDI Perjuangan, Beathor Suryadi, yang membongkar dugaan peran sentral Pasar Pramuka Pojok dalam karir politik Joko Widodo alias Jokowi. Ia menunjuk hidung orang-orang yang menurutnya menjadi 'arsitek' di balik semua dokumen pencalonan Jokowi saat maju di Pilkada Jakarta 2012.
Dalam sebuah podcast, Beathor dengan gamblang menceritakan bahwa seluruh persyaratan pencalonan itu diatur oleh seorang pria bernama Deni Iskandar. Dokumen-dokumen itu kemudian disebutnya dibawa langsung oleh Jokowi ke sebuah kios di Pasar Pramuka milik Paiman Raharjo, yang kini dikenal sebagai mantan wamen dan profesor.
"Dulu PDIP bisa menang 33,3 persen itu karena kadernya pakai akar bahar, pakai tato, jagoan semua. Sekarang yang sudah Doktor-doktor suaranya malah kecil, tidak sebanyak orang-orang itu yang bahkan tidak punya ijazah dan bikinnya di situ (Pasar Pramuka)," kata Beathor dalam Podcast To the Point Aja di YouTube SindoNews, Kamis (26/6/2025).
Kecurigaan Beathor bermula setelah ia ikut mendatangi Fakultas Kehutanan UGM dan kediaman Jokowi di Solo untuk memverifikasi ijazah sang presiden.
"Roy Suryo dan Rismon Sianipar sangat yakin ijazah itu bukan dari UGM," ucapnya.
"Lalu saya bertanya dalam hati, kalau bukan dari UGM, berarti dibuat di suatu tempat. Di mana ini?" sambungnya.
Setelah menyebarkan berita soal keraguan ijazah itu ke internal partai, Beathor mengklaim mendapat bisikan dari kader lain.
"Apa yang saya bagikan itu berbalik, ada kader yang bilang, 'Bang, aku tahu itu bang'," ucapnya menirukan pesan yang ia terima.
Dari situ, Beathor mulai melacak lebih dalam.
"Ada pertemuan di Cikini untuk mempertajam rencana pembuatan dokumen. Nah, dokumen itu langsung dibawa oleh Widodo (Jokowi) ke Pasar Pramuka, di sanalah dia bertemu Paiman," ungkapnya.
Namun, menurutnya, otak di balik semua ini adalah Deni Iskandar.
Baca Juga: ProJo Geram! Narasi Jokowi 'Kritis' Diduga Ulah Pembenci Ingin Bangun Opini Kena Azab
"Sebelumnya itu semua diatur oleh Deni, karena Deni ini yang paling paham persyaratan KPU Jakarta, harus ada surat ini-itu, semuanya dirapikan, sampai legalisirnya dibuat sendiri," tambahnya.
Beathor menggambarkan Pasar Pramuka sebagai tempat yang sudah dikenal luas oleh warga Jakarta.
"Jadi, anak-anak yang putus sekolah (drop out), tinggal bawa contoh ijazah temannya, lalu dibuatkan, dan ditulis lulus juga," katanya.
Ia melanjutkan, "Dari Cikini kan ada anak-anak Jakarta yang bilang, 'ini semua yang ngatur Deni, Bang'. Yang bawa ke Pramuka itu Widodo. Kalau ditanya Widodo cetaknya di mana dari 50 kios di sana, pasti dia jawab ya di Paiman, selesai kan urusan," ujarnya.
Beathor kemudian mengungkap sosok Paiman yang menurutnya luar biasa.
"Dia itu mulai dari nol di sana, jadi tukang sapu, lalu jadi rektor Moestopo, jadi Profesor Doktor, sekarang profesornya level internasional. Orang hebat ini," kata Beathor, sebelum melontarkan tudingan baru.
Tag
Berita Terkait
-
ProJo Geram! Narasi Jokowi 'Kritis' Diduga Ulah Pembenci Ingin Bangun Opini Kena Azab
-
Pengakuan Pedagang Pasar Pramuka Saat Didatangi Roy Suryo: Banyak yang Datang Tanya Pemalsuan
-
Imbas Isu Pemakzulan, Rocky Gerung: Gibran dan Jokowi Diolok-olok Anak SD
-
Gibran Dicap Kader Tak Bermutu, Rocky Gerung Sebut Pemakzulan di DPR Bisa Ungkap 'Borok' Jokowi
-
Kejanggalan Transkrip Jokowi Terkuak? Ahli Forensik Pertanyakan Status Sarjana Muda dan Nilai Rendah
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta