Suara.com - Panggung politik Indonesia kembali dihangatkan oleh pernyataan dari politisi senior, Amien Rais. Kali ini, sebuah tudingan serius dilontarkan kepada mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait keselamatan putra sulungnya, Ahmad Hanafi Rais.
Tudingan ini menjadi yang terbaru dari serangkaian pernyataan kontroversial yang pernah diucapkan Amien Rais sepanjang era pemerintahan Jokowi.
Dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube milik pakar hukum tata negara Refly Harun, Amien Rais secara terbuka menuding adanya skenario pembunuhan terhadap Hanafi Rais yang didalangi oleh rezim Jokowi pada 2020. Peristiwa yang dimaksud adalah kecelakaan lalu lintas yang dialami Hanafi di Tol Cipali.
"Anak sulung, Ahmad Hanafi Rais, oleh rezim Jokowi pernah mau dibunuh dengan ploting cukup rapi," ujar Amien dalam video tersebut.
Amien menceritakan kronologi versinya, di mana mobil yang ditumpangi anaknya dibuntuti oleh dua mobil sedan sejak dari Semarang. Setibanya di Tol Cipali, menurut Amien, dua truk besar telah disiapkan untuk melakukan penyergapan.
Ia menuduh ada komunikasi antara pengemudi sedan dan sopir truk tersebut. "Dan truk yang dibelakang menyeruduk menghancurkan bagian belakang mobil Hanafi," katanya.
Akibat insiden tersebut, Hanafi Rais mengalami luka berat.
Tudingan ini menambah panjang daftar pernyataan Amien Rais yang memicu polemik publik. Berikut adalah 5 tuduhan serius Amien Rais yang ditujukan kepada Joko Widodo.
1. Tudingan Rencana Pembunuhan Putra Sulung
Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Data Anjloknya Rupiah dan IHSG di Akhir era Jokowi
Seperti yang diuraikan di atas, tudingan ini menjadi yang paling baru dan paling serius. Disampaikan pada akhir Juni 2025, Amien Rais mengklaim kecelakaan yang terjadi lima tahun lalu itu adalah sebuah upaya pembunuhan terencana.
Ia menyebut plotingan tersebut rapi dan secara langsung menuding keterlibatan "rezim Jokowi" sebagai dalangnya. Insiden yang terjadi pada 2020 itu memang menyebabkan putra sulungnya mengalami luka parah dan berdampak pada kondisi fisiknya hingga kini.
2. 'Partai Allah' vs 'Partai Setan'
Jelang Pilpres 2019, Amien Rais mengeluarkan pernyataan yang membelah panggung politik dengan nuansa religius. Saat memberikan tausiyah di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada April 2018, ia mengajak masyarakat untuk memilih antara "Partai Allah" dan "Partai Setan".
Pernyataan ini sontak memicu kontroversi luas. Banyak pihak, termasuk relawan Jokowi, menyayangkan ucapan tersebut karena dianggap dapat memicu perpecahan di tengah masyarakat dan menggunakan sentimen agama secara tidak tepat dalam kontestasi politik.
3. Program Sertifikat Tanah Adalah 'Ngibul'
Berita Terkait
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Peringatan 13 Tahun Jokowi Masuk Gorong-Gorong: Momen Ikonik yang Mengubah Wajah Politik Indonesia
-
Jokowi Buka Pintu Maaf Soal Tudingan Ijazah Palsu: Urusan Hukum, Ya Hukum
-
Beban Polri di Pundak Prabowo, Pengamat Sebut Warisan 'Dosa' Politik Jokowi yang Merusak
-
Sebut Polri Terjebak Permainan Politik Jokowi, Prof Ryaas Rasyid: Mereka Tidak Sadar!
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Pimpinan DPR Gelar Rapat Koordinasi Besar di Aceh, Matangkan Langkah Pemulihan Pascabencana 2026
-
Malam Tahun Baruan di Bundaran HI? Simak Aturan Main dari Mas Pram Agar Gak Kena Macet
-
Sumatra Tak Lagi Tanggap Darurat, Separuh Kabupaten/Kota Diklaim Telah Masuk Masa Transisi Pemulihan
-
Mensesneg: 24 Perusahaan Pemegang HPH dan HTI Diaudit Kementerian Kehutanan
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Perayaan Malam Tahun Baru 2026, Pemprov DKI Lakukan Ini
-
KPK Ungkap Alasan Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus Eiger