Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berencana memperbanyak fasilitas Taman Anak Sejahtera (TAS) alias daycare di tiap kecamatan. Rencana tersebut langsung mendapat respons positif warga karena dinilai sangat bermanfaat, khususnya bagi orang tua kelas menengah ke bawah yang harus bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup.
Pramono sebelumnya telah meresmikan TAS yang dinamai Aratula di Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Program ini merupakan layanan pengasuhan dan pendidikan anak bagi keluarga prasejahtera. Pramono menyebut daycare sangat dibutuhkan bagi ibu bekerja karena memberikan rasa aman sekaligus menjamin anak mendapatkan pendidikan yang baik.
“Harapan saya pribadi anak ini kalau nanti begitu di SD dan SMP dan seterusnya, mereka bisa mendapatkan KJP (Kartu Jakarta Pintar), dan itu betul-betul akan memotong garis ketidakberuntungan yang ada di masyarakat bawah,” ungkap Pramono saat meresmikan TAS Arutala, pada Senin (5/5).
Dalam peresmian tersebut, Pramono menekankan, fasilitas ini diperuntukkan khusus bagi anak-anak dari keluarga ekonomi bawah.
“Saya sangat gembira hari ini ada 25 anak. Program ini untuk kemiskinan ekstrem yang memang betul-betul keluarga tidak mampu,” tandasnya seraya menyebut TAS merupakan bagian dari janji 100 hari kerjanya bersama Wagub Rano Karno.
Pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah menilai, rencana Pramono memperbanyak daycare sangat membantu masyarakat, apalagi, bagi suami istri yang keduanya bekerja.
"Menurut saya itu kebijakan yang sangat dibutuhkan masyarakat. Karena banyak orang tua yang bekerja, dua-duanya kerja. Misalnya, istrinya pegawai toko, kerja di mal, sementara suaminya bekerja sebagai security. Itu kan nggak mungkin menyewa pembantu," jelas Trubus.
Ia pun mendukung Pramono menyediakan daycare paket lengkap yang memiliki berbagai fasilitas, termasuk makan gratis di tiap kecamatan.
"Harus ada tempat penitipan anak. Kalau pun ada keluarga, kadang masih ngontrak, penghasilannya tidak cukup. Jadi, kebijakan ini memang sangat dibutuhkan, terutama bagi pasangan muda," tuturnya.
Baca Juga: Baru Beli HYFE? Begini Cara Aktivasinya Tanpa Ribet!
Meski demikian, Trubus menyarankan Pemprov DKI memiliki mekanisme ketat dalam melakukan penyeleksian petugas atau pengajar di daycare. "Harus dibuat prosedurnya yang ketat. Mekanismenya ketat, dan juga harus ada pengawasan yang ketat pula," tambahnya.
Warga Sumur Batu, Yazid (34) menantikan kehadiran daycare kelolaan Pemprov DKI di sekitar rumahnya. Ia berharap Disdik kalau bisa juga menghadirkannya di tiap kelurahan.
"Saya pernah dengar ada daycare gratis dari Pemprov. Kalau ada di dekat rumah saya mau ikut titipkan. Lumayan membantu pasti. Makanya kalau bisa dibuat di tiap kelurahan," kata Yazid.
Hadirkan Ruang Pengasuhan Berkualitas
TAS dirancang sebagai ruang bermain dan belajar yang menyenangkan. Anak-anak akan mendapatkan stimulasi pendidikan sesuai usia, asupan gizi yang cukup, serta pembentukan karakter sejak dini.
"Mereka sepenuhnya ditanggung dalam keseharian, baik makan maupun minum, selama mereka belajar di Taman Anak Sejahtera ini," ungkap Pramono.
Arutala adalah TAS ketiga yang beroperasi di DKI Jakarta. Saat ini, Dinas Sosial tengah memetakan aset-aset milik Pemprov DKI Jakarta yang berpotensi dikembangkan menjadi fasilitas daycare bagi keluarga prasejahtera.
Pramono menargetkan selama kepemimpinannya jumlah TAS di Jakarta dapat berkembang menjadi 44 unit di seluruh kecamatan sebagai bagian dari strategi terpadu penanganan kemiskinan ekstrem di Jakarta.
"Sekarang baru ada tiga. Mudah-mudahan dalam waktu dekat menjadi 44, satu di setiap kecamatan. Karena ini akan sangat baik bagi anak-anak yang memang rata-rata berasal dari keluarga yang sangat tidak mampu. Dan tentunya bertahap," lanjutnya.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Astrid Khairunisha mendukung langkah Pemprov DKI membangun TAS di setiap kecamatan untuk memastikan pemenuhan hak pendidikan anak dari keluarga prasejahtera. Kehadiran taman tersebut diharapkan mampu memberikan layanan pendidikan bagi anak-anak yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Apa yang dilakukan Pak Gubernur itu idenya sangat bagus. Kami sejalan, terutama soal pendidikan. Kami sangat mendukung," ujar Astrid, Senin (12/5).
Ia menyebut DPRD siap mendukung dari sisi penganggaran dan mengawalnya agar pembangunan taman benar-benar memberi manfaat bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
“Cita-cita Pak Gubernur ini sangat luhur. Maka dari itu, kami akan mengawasi penggunaan anggarannya dengan ketat,” pungkasnya. ***
Berita Terkait
-
Baru Beli HYFE? Begini Cara Aktivasinya Tanpa Ribet!
-
Prabowo Apresiasi Kapolri: Bantu Produksi Pangan hingga Terjun Beri Makan Bergizi
-
Update 3 Link Resmi DANA Kaget Gratis, Dapatkan Saldo Rp757 Ribu Sekali Klik Langsung Cair
-
UMKM Pemasok Program MBG Ini Sukses Tingkatkan Skala Usaha dan Lapangan Kerja, Manfaatkan KUR BRI
-
TI Indonesia Endus Dugaan Korupsi Proyek MBG, Picu Kerugian Negara Segini!
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?