"Kalau misalnya ijazah itu hasilnya apakah 100 persen persis dengan contohnya?" tanya Rismon Sianipar.
GNT menjelaskan jika hasil bergantung dengan uang yang diberikan. Semakin mahal uang yang dibayarkan, maka semakin mirip ijazah palsu tersebut dengan yang aslinya.
"Kalau masalah hasil itu tergantung harga. Contohnya, harga 600 ribu atau 500 ribu ya asal-asalan. Kertasnya juga. Tapi kalau berani bayar 5 juta, dibikin mirip asli. Begitu juga dengan ijazah sarjana, insinyur, segala macam," kata narasumber tersebut.
Pada akhir pembicaraannya dengan Rismon Sianipar, GNT yang kini sudah tak lagi melayani jasa pembuatan dokumen palsu memberi saran kepada pemerintah untuk lebih teliti dalam menyeleksi pejabat. Ia meminta agar pemerintah benar-benar memastikan jika ijazah yang dimiliki oleh seseorang dikeluarkan langsung dari universitas atau sekolah yang bersangkutan.
"Harus lebih teliti dari pemerintahnya atau yang penerima daripada pejabat itu dari seleksi awalnya. Dari seleksi dokumennya semua harus teliti, benar-benar dicek di universitas yang mengeluarkan atau sekolah yang mengeluarkan. Karena memang banyaknya dan maraknya pemalsuan itu. Dan di Pasar Pramuka ini bukan dari Jakarta aja, seluruh Indonesia, bahkan orang asing," pungkasnya lagi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram