Intervensi politik juga disebut-sebut sebagai salah satu faktor penyebab kemunduran. Said mengklaim bahwa pimpinan partai politik kini tersandera kasus hukum, membuat mereka tidak berdaya dan mudah dikendalikan oleh kekuatan di atas.
"Pimpinan partai politik tersandera kasus hukum, sehingga tidak berdaya dan mudah dikendalikan," jelasnya.
Kondisi ini, menurut Said, menciptakan iklim politik yang tidak sehat, di mana keputusan-keputusan penting lebih didasarkan pada kepentingan kekuasaan daripada kepentingan rakyat.
Lebih lanjut, pembubaran Komisi Aparatur Sipil Negara (ASN) juga menjadi indikator kemunduran tata kelola pemerintahan. Komisi ASN, yang berfungsi sebagai penjaga meritokrasi dalam penunjukan pejabat, kini telah dibubarkan.
"Komisi ASN yang berfungsi sebagai penjaga meritokrasi dibubarkan, menunjukkan adanya personalisasi dalam penunjukan pejabat," kata Said.
Langkah ini dinilai membuka pintu bagi praktik penunjukan pejabat berdasarkan kedekatan personal, bukan berdasarkan kompetensi dan rekam jejak.
Meskipun demikian, Sudirman Said juga menyoroti adanya harapan perbaikan di era pemerintahan yang baru. Setiap pergantian kepemimpinan, menurutnya, selalu membawa harapan akan perbaikan.
"Setiap pergantian kepemimpinan membawa harapan perbaikan, dan Prabowo diharapkan dapat menunjukkan kinerja yang lebih baik," ujarnya.
Namun, ia menekankan bahwa pidato dan janji kampanye Prabowo yang menjanjikan pemberantasan korupsi dan pemerintahan bersih perlu dibuktikan dengan tindakan nyata di lapangan.
Baca Juga: 'Saya Tertipu' Pengakuan Mengejutkan Saiful Huda, Dari Harimau Jokowi Jadi Pengkritik Paling Pedas!
"Pidato Prabowo yang menjanjikan pemberantasan korupsi dan pemerintahan bersih perlu dibuktikan dengan tindakan nyata," tegas Said.
Said juga tidak lupa memberikan refleksi dan pembelajaran dari masa lalu. Ia mengakui bahwa meskipun Indonesia mengalami peningkatan dalam berbagai aspek seperti pendidikan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), namun terjadi kemerosotan dalam cara mengelola negara dalam 10 tahun terakhir.
"Meskipun Indonesia mengalami peningkatan dalam berbagai aspek (pendidikan, IPM, APBN), terjadi kemerosotan dalam cara mengelola negara dalam 10 tahun terakhir," ungkap Sudirman Said.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Menkes Sesalkan Kematian Ibu Hamil di Papua, Janji Perbaikan Layanan Kesehatan Agar Tak Terulang
-
Danau Maninjau Sumbar Diserbu Longsor dan Banjir Bandang: Akses Jalan Amblas, Banyak Rumah Tersapu!
-
Terungkap! Rangkaian Kekejaman Alex, Bocah Alvaro Kiano Dibekap Handuk, Dicekik, Jasad Dibuang
-
Kronologi Brutal Legislator DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Kafe hingga Retina Korban Rusak
-
Perempuan Jadi Pilar Utama Ketahanan Keluarga ASN, Pesan Penting dari Akhmad Wiyagus
-
TelkomGroup Fokus Lakukan Pemulihan Layanan Infrastruktur Terdampak Bencana di Sumatra Utara - Aceh
-
Provinsi Maluku Mampu Jaga Angka Inflasi Tetap Terkendali, Mendagri Berikan Apresiasi
-
KPK Beberkan 12 Dosa Ira Puspadewi di Kasus ASDP, Meski Dapat Rehabilitasi Prabowo
-
86 Korban Ledakan SMAN 72 Dapat Perlindungan LPSK, Namun Restitusi Tak Berlaku bagi Pelaku Anak
-
Siapa Vara Dwikhandini? Wanita yang Disebut 24 Kali Check In dengan Arya Daru Sebelum Tewas