Disebutkan bahwa Sang Dang Hyang Sidhimantra sengaja memisahkan Pulau Bali dan Pulau Jawa dengan laut sebagai pemisah, demi menjaga banyak kebaikan.
Hal ini bertujuan agar pengaruh negative dari luar lebih mudah dikendalikan, pasalnya laut dijadikan sebagai pelindung alami bagi budaya dan spiritualitas di Bali. Oleh karenanya, membangun jembatan penghubung dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip tersebut.
3. Tidak ada Bangunan yang lebih Tinggi dari Padmasana
Dalam prinsip agama Hindu, posisi manusia atau jembatan tidak boleh lebih tinggi dari Padmasana. Padmasana adalah tempat sembahyang atau tempat menaruh sesajen umat Hindu.
Hal ini karena Padmasana adalah sebuah tempat suci yang harus dijaga kesuciannya, salah satunya dengan menjaga posisi manusia atau bangunan di sekitarnya harus lebih rendah.
Mengingat ombak besar di Selat Bali, sehingga jika ada jembatan tentunya harus dibangun cukup tinggi. Ukuran jembatan yang cukup tinggi ini tentu akan melampaui batas-batas yang seharusnya dihormati. Hal ini menjadi alasan penting mengapa Pembangunan jembatan itu ditentang keras.
4. Teknologi Harus Canggih
Tuntutan teknologi yang super canggih menjadi alasan berikutnya. Pasalnya, kendala teknis dan potensi risiko juga menjadi bahan pertimbangan.
Selat Bali ini dikenal dengan kondisi ombak yang tinggi dan arus laut yang cukup deras, sehingga Pembangunan jembatan di area ini menuntut teknologi canggih dan struktur yang lebih kuat daripada jembatan biasa.
Baca Juga: Sekolah Swasta di Jabar Terancam Gulung Tikar Gara-gara Kebijakan 'Nyeleneh' Dedi Mulyadi?
5. Terjadi Kepadatan Penduduk
Pemerintah Bali berpendapat bahwa jika nanti proyek jembatan ini terealisasikan, maka akan ada potensi lonjakan pendatang yang masuk ke Pulau Bali. Pasalnya kemudahan perjalanan dan lebih cepat, sehingga semakin banyak orang yang datang ke Pulau Bali.
Bukan hanya padat penduduk, tetapi juga bisa meningkatkan kejahatan di Bali, karena orang masuk lebih mudah. Hal ini sangat diantisipasi oleh Masyarakat Bali agar Pulau Bali tetap kondusif, dan sesuai dengan Mitologi Hindu Bali yang menyebutkan Bali harus dijaga dari pengaruh buruk.
Kontributor : Kanita
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO