Suara.com - Tim Pusat Identifikasi (Pusident) Bareskrim Polri turut dilibatkan Polres Jakarta Pusat dalam penyelidikan kematian janggal staf Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan.
Arya ditemukan meninggal dunia dalam keadaan kepala dililit lakban hingga bagian wajah di kamar indekos yang berada di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) pagi. Saat ditemukan korban dalam posisi berada di atas tempat tidur.
Wakasatreskrim Polres Jakarta Pusat Kompol Sigit Karyono menyebut, dilibatkan Tim Pusident guna membantu menemukan titik terang penyebab pastinya meninggalnya Arya.
"Untuk membantu kita membuat lebih terang. Apakah korban ini benar-benar meninggal karena apa gitu kan, sementara prosesnya masih dalam proses penyelidikan," kata kata Sigit kepada wartawan di lokasi, Rabu 9 Juli 2025.
Sejumlah rangkaian penyelidikan dilakukan Tim Pusident saat berada di lokasi, seperti memeriksa kamar korban hingga kamera pengawas atau CCTV. Dia juga mengungkap Tim Pusident turut menyita kamera pengawas.
"Ada dua CCTV yang diamankan," katanya.
Tak berhenti melakukan penyidilikan di lokasi, secara bersamaan kepolisian telah memeriksa lima orang saksi. Sigit menyebut para saksi terdiri dari istri korban, pemilik kosan, penjaga kosan, rekan korban, dan tetatangga kosan korban.
Dari hasil pemeriksaan terhadap istri korban, Arya disebut memiliki sejumlah penyakit.
"Hasil pemeriksaan istri sih memang dia punya sakit lah ya, punya gerd, sakit kolesterol saja sebenarnya," jelas Sigit.
Baca Juga: Bela Rismon dan Roy Suryo, Ikrar Nusa Bhakti: Anda Tahu Ya Polisi Lebih Suka Lindungi Jokowi
Sigit pun menyebut seluruh rangkaian penyidikan yang dilakukan pihaknya bersama Tim Pusident Bareskrim Polri, termasuk hasil autopsi akan mereka analisis guna memastikan penyebab meninggalnya Arya.
Tewas Terbungkus Lakban
Awal terungkapnya penemuan jasad Arya Daru setelah penjaga membuka kamar indekos secara paksa. Kronologi ditemukannya jasad diplomat muda Kemlu itu pada Selasa kemarin sekira pukul 08.00 WIB.
Penjaga indekos tersebut membuka paksa kamar yang dikunci dari dalam.
Kedatangan penjaga kos ke kamar Arya Daru Pangayunan pun karena ia ditelepon istri sang diplomat dari Yogyakarta.
"Subuh itu telepon-telepon korban tapi tidak aktif. Jadi, istrinya menghubungi penjaga kos. Dicek-cek, diketuk-ketuk (pintu), ya sudah, akhirnya kamar dibuka paksa," kata Kapolsek Menteng Komisaris Rezha Rahandhi pada Selasa kemarin.
Penjaga kos kemudian menemukan jasad Arya Daru Pangayunan dengan kondisi kepalanya dilakban. Tubuhnya yang berada di kasur pun tertutup selimut.
Pihak Kementerian Luar Negeri yang diwakili oleh Arif Havas Oegroseno mengatakan, Kemlu telah menerima laporan kematian Arya Daru Pangayunan. Kekinian kepolisian masih menyelidiki kasus kematian Arya Daru.
Berita Terkait
-
Bela Rismon dan Roy Suryo, Ikrar Nusa Bhakti: Anda Tahu Ya Polisi Lebih Suka Lindungi Jokowi
-
Bela Bambang Tri dan Gus Nur, Amien Rais Ngotot Penjarakan Jokowi: Ini Hadiah Kita Sambut HUT RI
-
Diplomat Kemlu Tewas Terbungkus Lakban, Polisi Temukan Fakta Baru usai Periksa Pasutri Penjaga Kos?
-
Ungkit Kasus Pagar Laut, Said Didu Samakan Nasib Bobby Nasution dengan Kades Kohod, Kenapa?
-
Sebut KPK Dikendalikan Jokowi, Said Didu: Bobby Pasti Aman!
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?