Kemudian, pada 2001, dia meraih gelar doktor dalam bidang Politik Perbandingan dari Ohio University.
Latar belakang pendidikan yang komprehensif ini menjadikannya salah satu pemikir multidisipliner Indonesia yang mampu menjembatani teori dan praktik dalam dunia kebijakan publik.
Aktif di Akademik, Media, dan Dunia Sastra
Sebelum dikenal luas sebagai konsultan politik, Denny JA sempat menjabat sebagai Direktur Eksekutif Universitas Jayabaya Jakarta (2000–2003), dan juga menjadi presenter program politik di Metro TV serta Radio Delta FM.
Dia rutin menulis opini di sejumlah surat kabar nasional selama hampir dua dekade, membentuk karakter publiknya sebagai intelektual yang konsisten dalam menyuarakan isu-isu kebangsaan.
Tak hanya di ranah politik dan akademik, Denny aktif di dunia sastra. Dia menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Penulis Indonesia (Satupena) untuk periode 2021–2026.
Denny juga mendirikan Yayasan Indonesia Tanpa Diskriminasi yang mengusung nilai-nilai toleransi dan kebebasan berekspresi.
Penghargaan Nasional hingga ASEAN
Kiprah Denny JA tak luput dari apresiasi dalam dan luar negeri. Selain penghargaan dari Lemprid, dia pernah masuk dalam daftar 33 tokoh sastra paling berpengaruh dalam sejarah sastra modern Indonesia versi Yayasan H.B. Jassin.
Baca Juga: 4 Artis Dapat Jabatan Direktur BUMN dan Komisaris, Siapa Paling Kaya?
Dia juga menerima Penghargaan Sastra Kemanusiaan dan Diplomasi ASEAN dari Badan Bahasa dan Sastra Malaysia pada tahun 2020.
Pada 2021, Satupena menganugerahkan Lifetime Achievement Award atas dedikasinya di dunia literasi.
Di ranah digital, ia pernah mencetak rekor sebagai pemilik Golden Tweet Nomor 2 Dunia dan Tweet Nomor 1 Indonesia versi Twitter pada tahun 2014, membuktikan pengaruhnya yang lintas media.
Reaksi Publik Denny JA jadi Komisaris PHE
Masuknya Denny JA ke jajaran komisaris PHE diharapkan mampu membawa energi baru dalam tata kelola perusahaan.
Pengalaman panjangnya dalam riset kebijakan, konsultan politik, dunia akademik, hingga advokasi sosial menjadikannya aset penting dalam menyusun arah strategis perusahaan energi nasional.
Berita Terkait
-
Rapor 1 Tahun Prabowo Versi LSI: Ekonomi Jeblok, 5 Sektor Lain Lolos, Hubungan Internasional Juara
-
CEO Danantara Ungkap Ada Komisaris BUMN Ubah Laporan Keuangan, Bahkan Fraud
-
Richard Lee ke Hasan Nasbi: Enak Nggak Pak Jadi Komisaris BUMN?
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
Siap-siap! Sinyal Perombakan Komisaris BUMN yang Rangkap Jabatan Bakal Dilakukan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Baru Bebas, Dua Residivis Curanmor Nyamar Jadi Driver Ojol dan Beraksi Lagi
-
Geger Ijazah Jokowi, Petinggi Relawan Andi Azwan: Yang Nuding Palsu Itu Teroris!
-
Pemprov DKI Tertibkan Pasar Barito, Pramono: Kami Sangat Humanis, Manusiawi Sekali
-
Ricuh! Penggusuran Pasar Barito Berujung Blokade Jalan: Pedagang Melawan!
-
Tinggi Gula, Mendagri Tito Ajak Masyarakat Tinggalkan Konsumsi Beras: Saya Sudah Lakukan
-
Hati Teriris! Cerita Melda Diceraikan Suami Usai Lolos PPPK, Kini Viral di Podcast Denny Sumargo
-
Beri Hadiah Topi Berlogo PSI, Raja Juli Beberkan Kondisi Jokowi Terkini
-
Diceraikan Suami 2 Hari Jelang Dilantik PPPK, Melda Safitri Kini Disawer Crazy Rich Aceh
-
KB Bank Dukung Pembentukan Karakter Generasi Muda Melalui Beasiswa Pendidikan Sepak Bola
-
Doktrin 'Perkalian Nol' Dasco: Ramai di Akhir Cerita Tapi Sunyi saat Bab Perjuangan Ditulis