Suara.com - Aksi vandalisme berbahaya kembali terjadi di jalur kereta rel listrik (KRL). Sebuah gerbong Commuter Line menjadi sasaran pelemparan batu oleh orang tak dikenal saat melintas di antara Stasiun Cilebut dan Stasiun Bogor, tepatnya di dekat JPO Pasar Anyar.
Insiden yang menimpa Commuter Line No. 1322 relasi Jakarta Kota – Bogor pada Jumat (11/7/2025) sore itu menyebabkan kaca pintu di salah satu gerbong retak parah. Meskipun tidak ada korban, KAI Commuter mengecam keras tindakan barbar yang membahayakan ribuan nyawa penumpang setiap harinya.
"Tidak ada korban dari pengguna atas pelemparan ini," ujar VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (13/7/2025).
Dampak dari ulah iseng ini tidak main-main. Selain kerugian material, satu rangkaian kereta harus ditarik dari operasional untuk perbaikan, yang berpotensi mengganggu jadwal perjalanan penumpang lainnya.
"Dampak dari pecahnya kaca di Kereta CLI-125 ini mengakibatkan rangkaian Commuter Line tersebut tidak dapat beroperasi selama tiga hari karena membutuhkan proses perbaikan dan penggantian kaca pintu kereta," tambahnya.
Tak butuh waktu lama, tim keamanan KAI Commuter yang langsung bergerak cepat berhasil mengamankan pelaku di sekitar lokasi kejadian.
Pelaku kemudian diserahkan ke pihak kepolisian untuk diproses secara hukum. KAI Commuter menegaskan akan mengawal kasus ini hingga tuntas untuk memberikan efek jera.
Aksi pelemparan batu terhadap kereta api bukanlah kejahatan ringan. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan KUHP secara tegas melarang perusakan sarana kereta api dengan ancaman hukuman maksimal hingga 15 tahun penjara.
"Secara rutin, KAI Commuter juga terus melakukan sosialisasi dan kampanye gerakan anti-vandalisme, khususnya terkait pelemparan terhadap kereta, kepada warga yang tinggal di sekitar jalur rel karena tindakan ini sangat membahayakan keselamatan pengguna maupun petugas di dalam Commuter Line," tutup Joni.
Baca Juga: Kartu Multi Trip Kini Bisa Buat Bayar Naik Angkot Mikro Trans Depok dan Cikarang
Berita Terkait
-
Kartu Multi Trip Kini Bisa Buat Bayar Naik Angkot Mikro Trans Depok dan Cikarang
-
Habiskan Rp380 Miliar, Ini Wajah Baru Stasiun Tanah Abang Usai Direvitalisasi
-
Perubahan Besar di Stasiun Tanah Abang, Ini Alur Baru Penumpang KRL Rangkasbitung dan Manggarai
-
Naik KRL ke PRJ 2025: Alternatif Hemat Dibanding Bawa Kendaraan Pribadi
-
HUT Jakarta, KAI Commuter Beroperasi Hingga Dini Hari! Rute Ini Tambah 8 Perjalanan
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara