Suara.com - Polemik mengenai keaslian ijazah milik Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) kembali memanas.
Meskipun pihak kepolisian sebelumnya telah menyatakan ijazah tersebut asli, Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) kembali mendatangi Bareskrim Polri pada Senin (14/7/2025) kemarin untuk menyerahkan serangkaian bukti baru.
Mereka mendesak agar laporan dugaan ijazah palsu ini ditingkatkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan.
Langkah ini menunjukkan kegigihan TPUA untuk membuktikan adanya unsur pidana dalam kasus yang sempat dihentikan penyelidikannya oleh polisi.
Wakil Ketua TPUA, Rizal Fadillah, menyatakan keyakinannya bahwa bukti-bukti yang diajukan kali ini cukup kuat untuk membuka kembali kasus secara penuh.
"Jadi, harapannya setelah dengan bukti yang diajukan sekarang ini, adalah peningkatan proses tersebut bisa ke penyidikan, dan ditemukan nanti tersangkanya," ujar Rizal dikutip, Rabu (16/7/2025).
Adapun tiga bukti baru yang menjadi amunisi utama TPUA adalah:
1. Video Podcast Analisis Digital
Bukti pertama adalah sebuah video podcast 'topi merah' di kanal YouTube Refly Harun.
Baca Juga: Tudingan Jokowi ada Agenda Besar di Balik Isu Ijazah dan Pemakzulan Gibran Bakal Picu Perpecahan?
Video tersebut menampilkan analisis digital terhadap foto ijazah Jokowi menggunakan metode seperti Error Level Analysis (ELA) dan Luminance Gradient Analysis.
Hasil analisis yang dipaparkan dalam video tersebut diklaim menunjukkan hasil 'tidak identik'.
2. Video Investigasi Lokasi Pembuatan
Bukti kedua merujuk pada video podcast di kanal Forum Keadilan TV.
Video ini menampilkan perbincangan antara Darmawan Sepriyosa dengan mantan intelijen BIN, Kolonel (Purn) Sri Radjasa Chandra, yang mengklaim telah melakukan investigasi.
Dalam tayangan itu, disebutkan bahwa lokasi yang diduga menjadi tempat pembuatan ijazah palsu Jokowi berada di kawasan Pasar Pramuka Pojok.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
Terkini
-
Pembelian J-10 Buatan China Ganggu Hubungan RI-AS? Ini Kata Menteri Pertahanan
-
Isu Pindah Partai Ahmad Sahroni ke PSI Dipatahkan, Ini Penjelasan Ahmad Ali
-
Ending Saling Maaf-maafan, Kasus Kepsek SMAN 1 Cimarga Tampar Murid Perokok Bakal Dicabut?
-
Laporkan Trans7 ke Polisi Buntut Program Xpose Uncensored, Alumni Pesantren: Hukum Harus Ditegakkan!
-
Banyak Galian di Akhir Tahun, Pramono Akui Masih Ada Budaya Program Kejar Setoran
-
Prabowo Perintahkan TNI Kawal Kejagung Sita 100 Ribu Ha Sawit Ilegal yang 18 Tahun Mangkrak!
-
Bro Ron: Sahroni Tidak Pindah ke PSI
-
Mata Ditutup Kain Hitam, Ammar Zoni Dipindahkan ke Nusakambangan Usai Jadi Bandar Narkoba di Rutan
-
Ammar Zoni Resmi Jadi Napi 'High Risk', Kini Dipindah ke Lapas Super Maksimum Nusakambangan!
-
Jebloskan Ammar Zoni ke Sel Khusus Nusakambangan, Ditjenpas Sebut Peringatan Keras!