Ketidakseimbangan ini berpotensi menggerus daya saing dan pangsa pasar Indonesia di luar negeri, terutama di sektor-sektor yang sangat bergantung pada ekspor.
Peluang di Balik Ancaman: Tekstil dan Investasi
Meski menimbulkan kekhawatiran, beberapa pihak melihat sisi positif dari kesepakatan ini, terutama di sektor manufaktur seperti tekstil.
Tarif ekspor yang sebelumnya mencapai 32 persen kini diturunkan menjadi 19 persen.
Penurunan ini dinilai cukup signifikan untuk mencegah relokasi produksi oleh perusahaan asing, seperti pabrik milik Korea Selatan, yang sebelumnya berencana memindahkan operasional dari Indonesia ke Vietnam.
Dengan tetap bertahannya produksi di Indonesia, stabilitas lapangan kerja bisa terjaga dan sektor industri domestik mendapat napas baru.
Selain itu, adanya pembebasan tarif impor untuk produk AS dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi perusahaan-perusahaan Amerika untuk membangun pabrik langsung di Indonesia.
Hal ini akan membantu memangkas biaya logistik dan ekspor, serta membuka peluang terciptanya lapangan kerja baru.
Dampak pada Transportasi dan Energi Nasional
Baca Juga: Donald Trump Pangkas Tarif Resiprokal, Presiden Prabowo Umumkan Detailnya Sore Ini!
Pembelian 50 unit pesawat Boeing juga dapat dilihat sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat infrastruktur transportasi udara nasional.
Tambahan armada ini berpotensi meningkatkan konektivitas antar wilayah di Indonesia, yang sangat penting untuk menunjang pertumbuhan sektor logistik dan pariwisata.
Sementara itu, dalam sektor energi, komitmen pembelian dari AS harus dicermati secara seksama.
Jika pasokan yang dibeli berasal dari sumber yang stabil dan dengan harga yang kompetitif, maka langkah ini dapat memperkuat cadangan energi nasional.
Namun, keputusan tersebut harus benar-benar didasarkan pada kebutuhan dan efisiensi, bukan sekadar memenuhi syarat kesepakatan dagang.
Risiko untuk Sektor Pertanian Lokal
Berita Terkait
-
Nego Tarif Impor 19 Persen, Prabowo Ngaku Berunding Alot dengan Trump: Alhamdulillah Ada Kesepakatan
-
Tarif Trump 19 Persen Bikin Emiten Udang Kaesang Makin Merana
-
Meski Tarif Trump Turun, Ternyata Tetap Bisa Bikin Indonesia Rugi
-
Ekonom Sebut Tarif Trump 19 Persen Justru Ancam Swasembada Pangan Prabowo
-
BI: Kebijakan Tarif AS Bisa Memperlemah Prospek Ekonomi Dunia
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Bantah Dukung Pleno PBNU, Ponpes Krapyak Tegaskan Dukungan Penuh pada Kepemimpinan Gus Yahya
-
Tangan Terikat, Kaki Diseret di Aspal: Teka-teki Kematian Wanita Jaksel di Bogor
-
Sudah Terima Insentif Rp 6 Juta per Hari, Wakil Kepala BGN Ingatkan Pekerja SPPG Tetap Profesional
-
Dinilai Sarat Kepentingan Politik, Mantan Jubir KPK Tolak Amnesti untuk Sekjen PDIP
-
RSUD Aceh Tamiang Dibersihkan Pascabanjir, Kemenkes Targetkan Layanan Kesehatan Segera Pulih
-
RS Kapal Terapung IKA Unair Siap Dikerahkan ke Aceh, Waspada Penyakit Pascabanjir
-
Sinyal Tegas Kapolri di Tengah Banjir Sumatra, Ujian Nyata Reformasi dan Presisi Polri
-
105 SPPG di Aceh Jadi Dapur Umum, 562.676 Porsi Disalurkan ke Warga Terdampak
-
Prabowo Pastikan Stok Pangan Pengungsi Bencana di Sumatra Aman, Suplai Siap Dikirim dari Daerah Lain
-
Banjir Sumatera, Pengamat Desak Komisi IV Panggil Mantan Menhut Zulkifli Hasan