Suara.com - Menteri Transmigrasi (Mentrans) Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara mengungkap alasan di balik pengangkatan sejumlah wakil menteri atau wamen di Kabinet Merah Putih yang rangkap jabatan sebagai komisaris di BUMN.
Menurutnya, kebijakan tersebut bertujuan untuk memastikan para pejabat hidup berkecukupan sehingga tidak tergoda untuk melakukan korupsi.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam acara Pencanangan Survei Penilaian Integritas (SPI) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2025 dan Perancangan Pembangunan Zona Integritas Kementerian Transmigrasi.
Iftitah menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto kerap menekankan kepada jajarannya untuk tidak melakukan korupsi.
Sebagai langkah preventif, Prabowo memastikan para pembantunya hidup dalam kecukupan.
"Kami sendiri, saya maksudnya, dan Wakil Menteri sebagai kepanjangan tangan dari bapak presiden berada di Kementerian Transmigrasi ini sudah cukup, bahkan lebih dari cukup untuk kehidupan masing-masing,” kata Iftitah di Balai Makarti, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (17/7/2025).
Tak Cari 'Sesuap Nasi Haram'
"Bahkan sekarang mengapa wamen itu diberikan juga posisi sebagai komisaris dalam rangka supaya tidak ada lagi alasan untuk mencari-cari sesuap nasi dari tempat yang tidak halal, yang tidak sepatutnya," tambah dia.
Purnawirawan TNI itu menyatakan bahwa kebijakan ini mengambil contoh dari praktik yang diterapkan di Singapura, lantaran kebutuhan pejabat negara dicukupi terlebih dahulu untuk mencegah korupsi.
Baca Juga: Pedas! PDIP Kritik Puluhan Wamen Rangkap Jabatan di BUMN: Rakyatnya Nganggur, Elitenya Pesta Pora
“Ini juga belajar contoh misalkan benchmark dari Singapura. Singapura sebelum mereka dilarang korupsi, kebutuhannya dicukupi,” ujar Iftitah.
Menyinggung soal kesejahteraan aparatur negara secara lebih luas, Iftitah mengisyaratkan adanya hubungan timbal balik antara kesejahteraan dan kinerja.
“Lalu bagaimana dengan pegawai? Pak, kami juga butuh kesejahteraan. Ini nanti akan timbal balik,” lanjut dia.
Atas kebijakan ini, Iftitah pun menyampaikan rasa syukurnya kepada negara dan Presiden Prabowo Subianto yang telah memastikan kesejahteraan para pejabat dan pegawainya.
Sebelumnya diberitakan, tercatat ada 30 wakil menteri yang rangkap jabatan menjadi komisaris di sejumlah BUMN.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Guru Takut Tegur Murid Merokok? Dilema HAM VS Disiplin Hancurkan Wibawa Pendidik
-
Keakraban Prabowo dan Trump Jadi Bahan Lelucon Jimmy Kimmel di TV Nasional
-
Blak-blakan di Sidang ASDP, Mantan Wakil Ketua KPK: Hapus Pasal 'Kerugian Negara'
-
Bikin Pedagang Pasar Tersiksa, APPSI Tolak Raperda KTR DKI Jakarta
-
60 Koperasi Merah Putih Terima Dana Rp6 Miliar, Menkop Ferry Ingatkan Soal Kejujuran
-
Dugaan Ijazah Palsu Arsul Sani, Jika Terbukti Wajib Mundur dari Hakim MK
-
Di Balik Sertifikat Akreditasi: Upaya Klinik dan LAFKESPRI Jaga Mutu Layanan Kesehatan Indonesia
-
Soroti Kesenjangan Energi, Akademisi: Target Listrik 5.700 Desa Harus Wujudkan Keadilan Akses!
-
Hadapi Nyinyiran, Prabowo Beberkan Bukti Keberhasilan MBG: 99,99% Sukses!
-
Dipuji Dunia, Disindir di Negeri Sendiri: Prabowo Bela Program Makan Bergizi Gratis dari Cibiran