Suara.com - Penetapan status tersangka terhadap saudagar minyak Riza Chalid oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam skandal korupsi tata kelola minyak PT Pertamina menjadi gempa politik yang mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, nama Riza Chalid selama puluhan tahun seolah menjadi sosok yang kebal hukum, meski kerap disebut dalam berbagai pusaran kasus besar.
Figur yang lama malang melintang di lingkaran elite kekuasaan ini kini dihadapkan pada proses hukum yang serius. Momen ini dimanfaatkan oleh mantan Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu, untuk membongkar peran Riza Chalid yang disebutnya jauh lebih besar dari sekadar pengusaha biasa.
Said Didu, yang mengaku telah 'bersentuhan' dengan Riza Chalid selama dua dekade, melabeli Riza sebagai figur sentral dalam pendanaan kekuasaan di Indonesia yang telah berlangsung lintas rezim.
“Saya hampir 20 tahun juga bersentuhan dengan Reza Halid. Bukan (teman), tapi kayak lawan tanding gitulah. Dia teman baiknya Jokowi,” kata Said Didu dalam perbincangannya di podcast Abraham Samad Speak Up, dikutip Jumat (18/7/2025).
Menurut Said Didu, status 'tak tersentuh' Riza Chalid terbukti saat namanya terseret dalam kasus "Papa Minta Saham" beberapa tahun lalu. Saat itu, meski namanya disebut dengan jelas, aparat penegak hukum terkesan tak punya gigi untuk menjangkaunya.
“Disebut-sebut namanya waktu Papa Minta Saham, tapi pada saat itu kejaksaan tidak berani atau tidak sampai bisa menetapkan beliau,” katanya.
Lebih tajam lagi, Said Didu mengemukakan sebuah metafora yang menggambarkan posisi strategis Riza Chalid di belakang layar para penguasa. Ia bukanlah pemain biasa, melainkan otak finansial atau bendahara yang memastikan mesin kekuasaan tetap berjalan.
“Reza Chalid ini kita kenal, saya menyatakan dia itu bendahara kasir penguasa. Jadi siapa pun penguasanya, dia kasirnya,” tegas Said Didu.
Analisis ini menyiratkan adanya sebuah sistem atau pola patronase yang mengakar kuat, di mana Riza Chalid menjadi operatornya sejak era Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto hingga era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga: Mantan Rektor UGM Mendadak Tarik Ucapan Usai Kuliti Ijazah Jokowi, Said Didu: Sesuai Prediksi Saya
Namun, penetapan tersangka oleh Kejagung kini memunculkan pertanyaan baru. Apakah ini pertanda berakhirnya era 'kasir penguasa'?
Said Didu pun melontarkan pertanyaan spekulatif yang menohok, mengarah langsung kepada pemerintahan selanjutnya di bawah Presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Nah, saya tidak paham apakah Prabowo tidak termasuk yang kasirnya,” ucap Said Didu.
Pernyataan ini seakan menjadi tantangan terbuka bagi pemerintahan Prabowo mendatang: apakah akan melanjutkan 'sistem' yang sama atau justru membersihkannya hingga ke akar.
Seperti diketahui, Riza Chalid, selaku beneficial owner PT Orbit Terminal Merak, ditetapkan sebagai salah satu dari delapan tersangka baru dalam megaskandal korupsi di PT Pertamina. Pihak Kejaksaan Agung kini menyatakan akan mengerahkan kerja sama internasional untuk melacak dan memulangkan Riza Chalid demi mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Bahlil Pasang Target Tinggi di Pileg 2029: Bisa Terwujud Kalau Presiden Senyum Bersama Golkar
-
Lampu Hijau DPR: Anggaran Bencana Sumatera Boleh Diutak-atik Tanpa Izin, Ini Syaratnya
-
Menteri Bahlil Kerahkan Pasukan ESDM dan ERT Bangun Dapur Umum di Sumatera - Aceh
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat