Suara.com - Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea meluapkan unek-uneknya selama puluhan tahun di hadapan para anggota dewan. Ia secara blak-blakan mendukung revisi Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) karena selama ini, menurutnya, profesi pengacara tidak memiliki harga diri dan hanya dianggap seperti 'patung' saat mendampingi klien.
Untuk menguatkan argumennya, Hotman bahkan mencontohkan momen saat Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) diperiksa di Polda Metro Jaya. Menurutnya, pemandangan saat itu sangat menyedihkan.
"Itu sangat menyedihkan. Selama ini kita antar klien ke KPK, kita disuruh duduk kayak patung di bawah," kata Hotman dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, dilansir Antara, Senin (21/7/2025).
Hotman, yang telah 43 tahun malang melintang di dunia hukum, mengaku muak dengan praktik yang merendahkan profesinya. Karena itulah, ia berterima kasih kepada Komisi III DPR yang dalam draf revisi KUHAP kini memberikan hak bagi pengacara untuk mendampingi klien secara aktif selama proses pemeriksaan.
"Mudah-mudahan itu tidak berubah," kata dia.
Di sisi lain, Hotman juga menyoroti nasib rakyat kecil di hadapan hukum. Ia menyebut ada 194 juta penduduk miskin di Indonesia yang tidak akan mampu menyewa pengacara jika tersandung masalah hukum.
Bagi mereka, kata Hotman, satu-satunya harapan untuk mendapatkan keadilan adalah melalui mekanisme praperadilan. Ia pun mendesak agar hak praperadilan bagi tersangka diatur secara lebih jelas dan kuat dalam revisi KUHAP, tidak hanya sebatas soal penahanan.
"Itu akan sangat membantu untuk rakyat miskin terutama," katanya.
Baca Juga: KUHAP: Partisipasi Dipertanyakan, Komisi III Ngaku Sudah Maksimal
Berita Terkait
-
Polisi Periksa WO hingga Satpol PP, Siapa Bertanggung Jawab Tragedi Maut di Pesta Anak KDM?
-
Masih Penasaran Video Andini Permata? Salah Klik, Data Pribadi Ludes Disikat Hacker
-
Prof. Koentjoro Bela Ijazah Jokowi Asli: Kebenaran Harus Tegak, Meski Saya Tak Suka Kebijakan Dia
-
Tim Pembela Roy Suryo Minta Polisi Sita Ijazah Asli Jokowi
-
Prabowo Emosional: Ayah Saya Dulu Ketua PSI, Partai Sosialis Indonesia
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Anak Buah Nadiem Ikut Kembalikan Uang Korupsi Laptop Rp10 Miliar, Kejagung: Bukan Cuma dari Vendor
-
Istri di Kebon Jeruk Tega Potong Alat Vital Suami Hingga Tewas: Cemburu Buta Jadi Pemicu
-
Bongkar Kelamnya Budaya Riset Dosen, Mendiktisaintek: Yang Meneliti Cuma 30 Persen, Itu-itu Saja
-
Rekonstruksi Pembunuhan Bos Elpiji: Dendam Utang Jadi Adegan Berdarah di Kebon Jeruk!
-
Baru Sebulan Lebih Jabat Menkeu, Purbaya Dianggap Berkinerja Baik, Apa Rahasianya?
-
Donald Trump: Bertemu Xi Jinping Akan Menghasilkan Kesepakatan Fantastis!
-
Menteri Pigai Usulkan Aturan Jadikan Indonesia Negara Pertama yang Anggap Korupsi Pelanggaran HAM
-
Anggaran Riset Dosen Naik Rp3 Triliun! Tapi Ada 'Titipan' Prabowo, Apa Itu?
-
Ketua Partai Hijau Murka 11 Warga Penolak Tambang Divonis Bersalah: Muak dengan Peradilan Negeri Ini
-
Masuk Daftar Menteri Berkinerja Buruk, Natalius Pigai Sebut Lembaga Survei Tak Kredibel