Suara.com - Babak baru penyelidikan tragedi pesta rakyat di Garut yang menewaskan tiga orang kini dimulai. Kasus yang terjadi dalam rangkaian pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ini secara resmi diambil alih oleh Polda Jabar, dengan 10 orang telah diperiksa secara intensif.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut, AKP Joko Prihatin, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memeriksa sejumlah pihak yang dianggap paling bertanggung jawab atas penyelenggaraan acara.
"Kita sudah memeriksa beberapa orang, kurang lebih 10 orang kita lakukan pemeriksaan," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut AKP Joko Prihatin kepada wartawan di Garut, dilansir Antara, Senin (21/7/2025).
Menurut Joko, mereka yang diperiksa berasal dari berbagai unsur, mulai dari pihak keamanan, wedding organizer (WO), Satpol PP, hingga tim kesehatan yang bertugas saat kejadian.
"Dari semua pihak sudah kita periksa, baik dari pengamanan, WO, Satpol PP, pihak lain yang ada di lokasi tersebut, berikut ambulans, dan tim kesehatan," katanya.
Setelah melakukan serangkaian olah TKP dan pemeriksaan awal, Polres Garut kini melimpahkan seluruh berkas penyelidikan ke Direktorat Kriminal Umum (Krimum) Polda Jabar.
"Semuanya kita serahkan berikut laporan polisinya, dan semua berkas penyelidikan kita serahkan atau kita limpahkan ke Krimum Polda Jabar," katanya.
Joko menambahkan, pelimpahan kasus ini merupakan perintah langsung dari Kapolda Jabar yang sebelumnya juga telah meninjau lokasi kejadian di Pendopo Garut.
"Pemeriksaan selanjutnya dilakukan oleh Polda Jabar, kita juga siap membantu," katanya.
Baca Juga: Masih Penasaran Video Andini Permata? Salah Klik, Data Pribadi Ludes Disikat Hacker
Seperti diketahui, pesta rakyat yang digelar pada Jumat (18/7) siang itu diwarnai kericuhan saat sesi pembagian makanan gratis. Membludaknya warga yang antusias berujung pada aksi saling dorong yang menewaskan tiga orang, yakni anggota Polres Garut Bripka Cecep Saeful Bahri (39), seorang anak berusia delapan tahun Vania Aprilia, dan seorang warga lansia Dewi Jubaeda (61).
Berita Terkait
-
Masih Penasaran Video Andini Permata? Salah Klik, Data Pribadi Ludes Disikat Hacker
-
Prabowo Bongkar Rahasia Malam Harinya: Nonton Podcast dan Cek Medsos, Sindir Pakar 'Sok Tahu'
-
Koalisi Prabowo Gemuk di Parlemen, Gibran Tetap Bisa Dimakzulkan Lewat 'Jalur Belakang'?
-
Mantan KSAD Turun Gunung, 'Maklumat Yogyakarta' Siap Guncang Isu Ijazah Jokowi, Bela Eks Rektor UGM
-
Kompolnas Kantongi 'Sesuatu yang Baru' dari Keluarga, Kematian Diplomat Kemlu Segera Terungkap?
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan