Suara.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM) menanggapi masalah demonstrasi di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (21/7/25).
“Hari kemarin ada demonstrasi di Gedung Sate, bahkan melakukan blokade jalan di jembatan Pasopati,” ujar Dedi Mulyadi, dikutip dari tiktoknya @dedimulyadiofficial, Selasa (22/7/25).
Massa pekerja dan para pelaku usaha pariwisata deminstrasi meminta kepada Dedi Mulyadi untuk mencabut Surat Edaran (SE) 43/PK.03.04/KESRA tentang pelarangan kegiatan study tour.
“Mereka adalah para pelaku jasa usaha kepariwisataan, baik penyelenggara travel, sopir bus, pengusaha bus, mendesak saya mencabut SK larangan Study Tour,” jelasnya.
Menurut Dedi, isi protes dari demonstrasi tersebut tidak sesuai dengan SK yang telah dikeluarkan, yaitu mengenai larangan study tour.
“Kan yang diprotes itu adalah jasa kepariwisataan, yang protes itu adalah kegiatan pariwisata, SK saya adalah SK Study Tour,” serunya.
“Yang dilarang itu adalah kegiatan Study Tour,” tegasnya kembali.
Menurut Dedi Mulyadi dengan adanya demonstrasi dari para pelaku jasa usaha kepariwisataan itu semakin jelas bahwa kegiatan study tour sesungguhnya adalah rekreasi.
“Dengan adanya demonstrasi itu, menunjukkan semakin jelas bahwa kegiatan study tour itu sebenarnya kegiatan piknik, kegiatan rekreasi,” jelasnya.
Baca Juga: Kontras Biaya Nikah Anak Dedi Mulyadi, Dari Sewa Aset Negara Hingga Santunan Untuk Korban Tewas
“Bisa dibuktikan, yang demonstrasi adalah para pelaku jasa kepariwisataan,” tambahnya.
Dedi juga dibuat syok lantaran yang ikut berdemonstrasi tak hanya para pelaku jasa usaha kepariwisataan di Jawa Barat saja, melainkan juga dari daerah lain.
“Dan kemudian yang berdemonstrasi ini juga mendapat dukungan dari asosiasi Jeep di daerah Yogyakarta, terutama jeep yang melakukan pengangkutan di Gunung Merapi,” urainya.
“Bukan hanya orang Jawa Barat yang demo, tetapi juga dari Yogyakarta,” tambahnya.
Tuntutan yang disebutkan dalam demonstrasi tersebut rupanya tidak membuat Dedi Mulyadi berubah pikiran.
Pihaknya mengaku akan tetap berkomitmen untuk mempertahankan SK larangan Study tour tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Jalan Lintas Pidie Jaya - Bireuen Aceh Kembali Lumpuh Diterjang Banjir Minggu Dini Hari
-
Feminist Jakarta Serukan Negara Tanggung Jawab Atas Femisida dan Kerusakan Lingkungan
-
Bahlil dan Raja Juli Serang Balik Cak Imin Usai Suruh Taubat 3 Menteri, Pengamat: Dia Ngajak Perang!
-
Rapat Darurat Hambalang: Prabowo Ultimatum Listrik Sumatera Nyala 2 Hari, Jalur BBM Wajib Tembus
-
Prabowo Beri Hasto Amnesti, Habiburokhman: Agar Hukum Tak Jadi Alat Balas Dendam Politik
-
Johan Budi Dukung Abolisi dan Amnesti Tom Lembong - Ira Puspadewi, Tapi Kritisi Untuk Hasto
-
Waspada Rob! Malam Minggu Pluit dan Marunda Masih Tergenang, BPBD DKI Jakarta Kebut Penyedotan Air
-
Habiburokhman Bela Zulhas yang Dituding Rusak Hutan hingga Bencana Sumatera: Agak Lucu Melihatnya!
-
Gebrakan Mendagri Tito untuk Geopark Disambut Baik Ahli: Kunci Sukses di Tangan Pemda
-
Darurat Kekerasan Sekolah! DPRD DKI Pastikan Perda Anti Bullying Jadi Prioritas 2026