"Ketika sampai di sana anak-anak kondisinya kaget dan syok dan berkata 'ibu, kirain pulang cepat mau jalan-jalan, tapi kok ternyata malah diusir, malah dibongkar, malah kayak gini'," tutur Anggita menirukan ucapan pilu anak didiknya.
Lebih dari itu, ancaman putus sekolah kini menjadi nyata. Tanpa asrama yang menyediakan antar-jemput, para siswi yang berasal dari luar kota ini kehilangan akses vital menuju sekolah mereka.
4. Jeritan Hati Orang Tua: "Ini Sangat Tidak Manusiawi!"
Asep Sudrajat (52), orang tua dari salah satu siswi, tidak bisa menyembunyikan amarah dan kekecewaannya. Ia baru mengetahui nasib anaknya pada sore hari dan harus segera menjemputnya.
"Kalau dari Dinas Sosial, menurut saya sangat tidak manusiawi. Anak saya masih sekolah, tapi waktu pulang ke asrama barang-barangnya sudah dikeluarkan begitu saja," ujar Asep.
Selama tiga tahun, asrama itu telah menjadi benteng keamanan dan kedisiplinan bagi putrinya. Kini, ia harus meninggalkan pekerjaan untuk mengawasi putrinya yang berusia 17 tahun, sebuah dilema yang dihadapi banyak orang tua murid lainnya.
5. Alibi Dinsos Jabar: Bukan Pengusiran, Tapi 'Penataan Ulang'
Di tengah badai kritik, Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Barat mengeluarkan narasi tandingan. Melalui Kepala UPTD PPSGHD, Andina Rahayu, mereka menegaskan "tidak benar ada pengusiran."
Istilah yang digunakan adalah "penataan ulang fasilitas" untuk menampung klien disabilitas terlantar yang jumlahnya meningkat.
Baca Juga: Kelewatan! Satpam Pemkab Ciamis Kecanduan Judol, Tega Rampok Sepeda Motor Ojol Disabilitas
Dinsos juga menyangkal telah membongkar gembok dan memindahkan barang-barang siswi. "Pemindahan barang-barang yang terjadi dilakukan bukan oleh pihak UPTD GHD," klaim Andina.
6. Kontradiksi Klaim 'Asrama Kosong' vs Realitas Bertahun-Tahun
Inilah titik paling krusial yang menggugat kredibilitas narasi pemerintah. Andina Rahayu menyebut bahwa wisma tersebut telah tercatat kosong selama delapan bulan sejak 2024.
Klaim ini bertabrakan langsung dengan kesaksian orang tua dan pembimbing, di mana salah satu siswi telah tinggal di sana selama tiga tahun terakhir.
Meskipun Dinsos menjanjikan relokasi ke wisma lain, pertanyaan mendasar tetap menggantung: Mengapa proses "penataan ulang" harus dilakukan dengan cara yang mengejutkan, tanpa pemberitahuan layak, dan meninggalkan trauma mendalam pada anak-anak penyandang disabilitas?
Berita Terkait
-
Kelewatan! Satpam Pemkab Ciamis Kecanduan Judol, Tega Rampok Sepeda Motor Ojol Disabilitas
-
Horor di Tanjakan Cisarua: Truk Peralatan Dapur MBG Terguling, 8 Orang Terluka
-
Sederet Kemenangan Besar yang Bawa Akademi Persib Cimahi Juara Gothia Cup 2025
-
Kalahkan Perwakilan Swedia, Akademi Persib Cimahi Juara Gothia Cup U-13 2025
-
APC Cimahi U-13 Juara Gothia Cup 2025, Bungkam Klub Swedia dengan Skor Telak 5-1 di Final
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Jalan Lintas Pidie Jaya - Bireuen Aceh Kembali Lumpuh Diterjang Banjir Minggu Dini Hari
-
Feminist Jakarta Serukan Negara Tanggung Jawab Atas Femisida dan Kerusakan Lingkungan
-
Bahlil dan Raja Juli Serang Balik Cak Imin Usai Suruh Taubat 3 Menteri, Pengamat: Dia Ngajak Perang!
-
Rapat Darurat Hambalang: Prabowo Ultimatum Listrik Sumatera Nyala 2 Hari, Jalur BBM Wajib Tembus
-
Prabowo Beri Hasto Amnesti, Habiburokhman: Agar Hukum Tak Jadi Alat Balas Dendam Politik
-
Johan Budi Dukung Abolisi dan Amnesti Tom Lembong - Ira Puspadewi, Tapi Kritisi Untuk Hasto
-
Waspada Rob! Malam Minggu Pluit dan Marunda Masih Tergenang, BPBD DKI Jakarta Kebut Penyedotan Air
-
Habiburokhman Bela Zulhas yang Dituding Rusak Hutan hingga Bencana Sumatera: Agak Lucu Melihatnya!
-
Gebrakan Mendagri Tito untuk Geopark Disambut Baik Ahli: Kunci Sukses di Tangan Pemda
-
Darurat Kekerasan Sekolah! DPRD DKI Pastikan Perda Anti Bullying Jadi Prioritas 2026