Suara.com - Sebuah 'alarm' keras dibunyikan dari Senayan untuk Danantara, lembaga super holding yang digadang-gadang akan mentransformasi BUMN.
Anggota Komisi VI DPR RI, Asep Wahyuwijaya, melontarkan serangkaian kritik tajam yang menyoroti proses transformasi raksasa ini, yang dinilainya masih menyisakan banyak kebingungan dan berisiko hanya menjadi ajang pengulangan kesalahan masa lalu.
Kritik tersebut disampaikan Asep setelah mengikuti Rapat Kerja bersama Kementerian BUMN dan jajaran direksi Danantara di Gedung DPR RI, Senayan, pada Rabu (22/7/2025).
Salah satu sorotan utama dari Asep adalah ketidakjelasan struktur kelembagaan Danantara di mata publik. Menurutnya, hingga kini masih banyak yang belum paham pembagian tugas dan wewenang antar entitas di dalam Danantara, yang berpotensi menimbulkan salah persepsi.
"Masih terdapat kebingungan publik terkait struktur kelembagaan Danantara, serta menekankan pentingnya kejelasan tugas, fungsi, dan kewenangan antarentitas di dalamnya agar tidak menimbulkan mispersepsi," kata Legislator asal Kabupaten Bogor itu, Rabu 23 Juli 2025.
Kebingungan ini diperparah dengan belum adanya dokumen strategis seperti Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dari BPI Danantara sebagai entitas super holding. Padahal, entitas di bawahnya, Danantara Holding Operasional, sudah memaparkan RKAP mereka.
Asep mengingatkan bahwa sebuah transformasi besar tidak bisa dibangun di atas pondasi yang rapuh tanpa bercermin dari masa lalu. Ia menekankan pentingnya evaluasi dan refleksi mendalam terhadap kinerja BUMN sebelumnya agar kesalahan fatal tidak terulang kembali dalam wajah baru bernama Danantara.
“Transformasi tidak bisa dilakukan tanpa terlebih dahulu melakukan evaluasi dan refleksi. Kalau kita abai atas evaluasi ke belakang, yang terjadi hanyalah pengulangan atas kesalahan yang sama,” ujarnya dengan tegas.
Peringatan ini juga menyentuh soal praktik patronase yang harus dihindari. Asep mendorong agar transformasi ini murni mengedepankan prinsip meritokrasi, bukan bagi-bagi posisi.
Baca Juga: Garuda Indonesia Mau Tambah Pesawat Boeing, Danantara: Bagian Restrukturisasi!
Lebih lanjut, politisi Partai NasDem ini juga menagih peran aktif Kementerian BUMN sebagai regulator dan pengawas. Menurutnya, kementerian tidak bisa membiarkan Danantara bergerak tanpa landasan hukum yang kuat.
Ia juga mempertanyakan sejauh mana agenda kerja Danantara telah diselaraskan dengan dokumen pembangunan nasional seperti RPJMN dan RPJPN. Penyusunan RKAP, tegasnya, harus berbasis pada hasil evaluasi yang konkret dan regulasi yang jelas.
“Menurut hemat saya, ini bukan soal teknis, melainkan soal mendasar tentang bagaimana kebijakan pengelolaan Danantara dibangun di atas pondasi tata kelola yang ajeg dan berkesinambungan,” kata Asep.
Pada intinya, Asep menegaskan bahwa ekspektasi publik terhadap Danantara sangatlah tinggi. Lembaga ini diharapkan menjadi lokomotif perubahan menuju BUMN yang efisien dan berdampak luas bagi ekonomi.
“Tugas kita adalah memastikan harapan besar ini tidak meleset. Evaluasi, refleksi, dan tata kelola yang baik adalah kuncinya,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Garuda Indonesia Mau Tambah Pesawat Boeing, Danantara: Bagian Restrukturisasi!
-
Danantara Mau Rampingkan Jumlah BUMN Karya Jadi 3 Perusahaan
-
Anggota DPR Sebut Amplop Kondangan Bakal Dipajaki, Salahkan BP Danantara: Ini Kan Tragis!
-
Amplop Kondangan Akan Kena Pajak? Terungkap di Rapat DPR
-
Imbas Pengalihan Dividen ke Danantara, Anggota DPR Dengar Amplop Kondangan Kena Pajak
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Datangi Pabrik Aqua Lagi, Dedi Mulyadi Ungkap Sumber Airnya yang Tak Sesuai Iklan
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan
-
Terbang ke Kualalumpur, Selain Gaza, Isu 'Nuklir' Jadi Bahasan Panas Prabowo di KTT ASEAN
-
'Cuma Omon-omon?' Refly Harun Skeptis Prabowo Bisa Lepas dari Pengaruh Jokowi
-
Siap-siap, Sidang Dimulai: KPK Limpahkan Berkas Eks Kadis PUPR Sumut ke Jaksa
-
PDIP Gagas Sumpah Pemuda Baru, Ini Kata Hasto Kristiyanto
-
Airbus A400M Milik TNI AU Akan Bermarkas di Halim
-
BNI Lepas 27.300 Pelari di Wondr JRF 2025 untuk Dorong Ekonomi Hijau dan Gaya Hidup Sehat
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN