Suara.com - Jika Anda pernah berada di sebuah karnaval atau hajatan di Jawa Timur, Anda pasti pernah merasakannya dentuman bass yang bukan hanya terdengar di telinga, tapi juga menggetarkan dada dan membuat tanah seolah bergoncang.
Fenomena itu dikenal sebagai "sound horeg", sebuah kultur audio yang kini menjadi identitas dan kebanggaan. Namun, pernahkah Anda bertanya, siapa mastermind di balik guncangan dahsyat itu?
Jawabannya adalah seorang pria sederhana dari Malang, Jawa Timur, bernama Edi Susanto. Di kalangan komunitas audio, ia adalah seorang legenda hidup, seorang maestro yang dijuluki "Thomas Alva Edisound".
Dialah sang pencipta sound horeg, sebuah inovasi yang lahir dari garasi rumahnya dan kini menjadi standar bagi ribuan sound system di seluruh Indonesia.
Siapa Sebenarnya Edi Sound, Sang 'Thomas Alva Edisound'?
Istilah "horeg" sendiri berasal dari bahasa Jawa yang kurang lebih berarti "bergoyang tak karuan" atau "gempar".
Istilah ini sempurna menggambarkan efek audio ciptaan Edi sebuah suara menggelegar dengan frekuensi low-sub yang begitu kuat hingga mampu membuat penonton dan lingkungan sekitarnya bergetar hebat.
Edi Sound, sang "Thomas Alva Edison"-nya dunia audio, bukanlah produk sekolah teknik ternama. Ia adalah seorang jenius otodidak yang memulai perjalanannya pada tahun 1993.
Dengan rasa penasaran yang besar, ia membongkar dan memodifikasi berbagai perangkat elektronik, khususnya power amplifier, untuk mencari karakter suara yang belum pernah ada sebelumnya.
Baca Juga: Viral 'Edi Sound Horeg' Dibongkar Netizen: Bukan Penemu Lampu tapi Pemecahnya
Eksperimennya selama bertahun-tahun berhasil melahirkan sebuah karakter suara khas yang menjadi cikal bakal sound horeg dentuman bass yang dalam, nendang, dan mampu membuat jantung berdebar.
Karya Edi Sound bukan sekadar membuat sound system menjadi lebih keras. Ia menciptakan sebuah standar baru. Sebelum eranya, sound system hajatan mungkin hanya terdengar "cempreng". Edi mengubah semua itu dengan memperkenalkan frekuensi rendah yang solid dan bertenaga.
Fokus pada modifikasi power amplifier untuk menghasilkan tenaga super besar yang mampu mendorong speaker hingga batas maksimalnya.
Menciptakan frekuensi low-sub yang menjadi ciri khas utama sound horeg.
Karyanya dengan cepat menjadi kiblat bagi para pelaku usaha sound system di Jawa Timur dan menyebar ke seluruh Indonesia. Banyak yang mencoba meniru racikannya, menjadikannya standar de-facto untuk sebuah sound system yang "berkelas".
Lebih dari Sekadar Musik: 'Horeg' Sebagai Fenomena Budaya
Berita Terkait
-
Viral 'Edi Sound Horeg' Dibongkar Netizen: Bukan Penemu Lampu tapi Pemecahnya
-
Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
-
Klakson Kereta Tak Digubris: Pemuda di Karanganyar Tewas Tertabrak saat Bikin Konten
-
Beda Outfit di Reuni Fakultas Kehutanan UGM, Kehadiran Jokowi Kena Nyinyir: Ini Alumni atau Tamu?
-
Difatwa Haram MUI, Ini Deretan 5 Raja dan Ratu Panggung Sound Horeg yang Bikin Geger
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Sebelum Insiden Penembakan 5 Petani Bengkulu, Warga Sering Diintimidasi Buntut Konflik Agraria
-
Kalibata Mencekam Semalaman, Ini Awal Mula Kerusuhan Tewaskan 2 Matel Gegara Motor Kredit
-
Polisi Pastikan Pengeroyokan Matel Hingga Tewas di Kalibata Pakai Tangan Kosong, Kok Bisa?
-
Ngeri! 4.000 Hektare Hutan IKN Rusak 'Dimakan' Tambang Liar, Basuki Tak Tinggal Diam
-
Bukan Rem Blong Tapi Ngantuk, Sopir Tabrak Siswa di Cilincing Resmi Tersangka
-
Prabowo Pastikan Anggaran Huntara dan Huntap Korban Bencana Sumatra Cair, Tapi...
-
Cak Imin Soroti Makanan di CFD: Tujuannya Sehat, Tapi Jualannya Nggak Ada yang Sehat
-
Geger Anak Bunuh Ibu Kandung di Medan, Pelaku Siswi SD Dikenal Ramah dan Berprestasi
-
Demi Jaga Warisan Leluhur, Begini Cara Suku Badui Merawat Hutan Lindung 3.100 Hektare
-
Harga Pangan Nasional Melemah, Cabai hingga Beras Kompak Turun