Suara.com - Fenomena sound horeg atau sound system dengan dentuman bass ekstrem mungkin sudah tak asing lagi di telinga masyarakat, terutama di Jawa Timur (Jatim).
Di balik getaran dahsyat sound horeg yang bisa merontokkan genteng itu, ada satu nama yang menjadi legenda di kalangan komunitas audio atau dikenal Memed dari Ngawi.
Gayanya yang cuek, ekspresi datar, dan sering terlihat mengantuk justru menjadi ciri khas yang membuatnya viral dan dihormati.
Warganet bahkan tak segan memberinya julukan kehormatan yang unik seperti “Thomas Alva Edi Sound Horeg,” sebuah plesetan jenaka dari nama ilmuwan besar Thomas Alva Edison.
Julukan ini bukan tanpa alasan. Memed dianggap sebagai "penemu" atau inovator ulung dalam meracik suara ekstrem yang menjadi standar baru dalam dunia sound horeg di Indonesia.
Siapa Sebenarnya Memed, Sang Maestro Audio dari Ngawi?
Memed adalah seorang operator sound system yang mendedikasikan hidupnya untuk satu hal yakni menghasilkan beat dan getaran bass paling "nendang".
Ia bukanlah tipe operator yang banyak bicara atau pamer aksi.
Ciri khasnya adalah ketenangan yang hampir absurd. Saat ribuan orang berjingkrak mengikuti irama musiknya, Memed seringkali hanya berdiri dengan wajah datar, seolah tak terpengaruh oleh gelegar suara yang ia ciptakan sendiri.
Baca Juga: Kehadiran Mitsubishi Destinator Bikin Thomas Alva Edisound Harus Belajar Lagi, Ini Sebabnya
Namun, di balik penampilannya yang santai, tersimpan cerita dedikasi.
Konon, ia rela tidak tidur hingga seminggu penuh hanya untuk melakukan riset dan penyetelan (setting) audio demi mendapatkan formula dentuman yang sempurna.
Baginya, setiap desibel, setiap frekuensi bass, adalah sebuah karya seni yang harus diperhitungkan dengan cermat.
Loyalitas ini membuahkan hasil. Dentuman legendaris racikannya menjadi buah bibir. Getarannya tak hanya terasa di dada, tetapi juga mampu memecahkan kaca jendela rumah warga dan merontokkan genteng dari atapnya.
Bagi para penggemar sound horeg, ini adalah pencapaian, sebuah bukti supremasi kualitas audio.
Meskipun dipuja sebagai pahlawan oleh komunitasnya, fenomena sound horeg yang dipopulerkan oleh Memed dan rekan-rekannya bukannya tanpa masalah.
Berita Terkait
-
Kehadiran Mitsubishi Destinator Bikin Thomas Alva Edisound Harus Belajar Lagi, Ini Sebabnya
-
Dulu Hiburan, Kini Gengsi: Sound Horeg Karya Edi Sound Jadi Simbol Status Sosial
-
Benarkah Rakit Satu Truk Sound Horeg Butuh Biaya Setara Sebuah Rumah Mewah?
-
Lebih dari Sekadar Musik: Inilah Aturan dan Etika di Arena Battle Sound Horeg
-
Bukan Cuma Edi Sound: Ini 5 Sultan Horeg yang Getarkan Panggung Audio Lokal
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Putin Sampaikan Belasungkawa Terkait Bencana Banjir, Prabowo: Kami Bisa Menghadapi Ini dengan Baik
-
Geger Kayu Log di Pantai Tanjung Setia, Polisi Beberkan Status Izin PT Minas Pagai Lumber
-
Pengamat Sorot Kasus Tata Kelola Minyak Kerry Chalid: Pengusaha Untungkan Negara Tapi Jadi Terdakwa
-
Prabowo Ungkap Alasan Sebenarnya di Balik Kunjungan ke Moskow Bertemu Putin
-
OTT Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya, KPK Sebut Terkait Suap Proyek
-
KPK Tangkap Tangan Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya, Anggota DPRD Ikut Terseret?
-
Bobby Nasution Jelaskan Tidak Ada Pemangkasan Anggaran Bencana Ratusan Miliar
-
Korban Meninggal Banjir dan Longsor di Sumatera Bertambah Jadi 969 Jiwa
-
Digelar Terpisah, Korban Ilegal Akses Mirae Asset Protes Minta OJK Mediasi Ulang
-
Respons Ide 'Patungan Beli Hutan', DPR Sebut Itu 'Alarm' Bagi Pemerintah Supaya Evaluasi Kebijakan