Namun, ginjalnya sudah tak bisa diajak kompromi. Tubuhnya mengalami bengkak akibat penumpukan cairan. Dokter mewajibkan Dwi menjalani HD satu sampai dua kali seminggu saat kondisinya memburuk.
Keterbatasan fisik membuat Dwi harus menggunakan ambulans untuk mobilitas dari rumah ke RS. Beruntung, banyak lembaga menyediakan ambulans gratis.
Tetapi, ternyata HD membawa efek samping pusing, mual dan muntah hingga membuatnya terpaksa berhenti bekerja sebagai penjual mainan anak. Efek samping yang dirasakan ditambah tekanan finansial membuatnya sempat ingin menyudahi rutinitas HD.
“Sama dokter disemangati. Sekarang membaik, nggak nyaman cuma semalam saja,” kata Dwi.
Peningkatan Kasus PGK
Kisah Dwi tak lepas dari budaya kuliner manis khas DIY. Namun, di balik pesona itu, data menunjukkan sisi lain. Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2018 mencatat kenaikan prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM) dalam lima tahun terakhir dan pada 2023 DIY masuk 12 provinsi dengan kasus PGK tertinggi.
Data Surveilans Terpadu Penyakit (STP) RS rawat inap DIY mencatat 3.415 kasus PGK pada Januari–Juni 2025, jumlahnya hampir menyamai total kasus baru sepanjang 2024 yakni 4.953 kasus meski baru setengah tahun berjalan.
Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie menyebut lonjakan PGK di DIY banyak dipengaruhi gaya hidup tidak seimbang. Asupan berlebih tanpa aktivitas fisik membuat ginjal bekerja keras sehingga memicu hipertensi dan diabetes yang berujung pada PGK.
"Selain itu berlebihan konsumsi obat-obatan dan paparan pikiran," kata Pembajun kepada Suara.com.
Dinas Kesehatan DIY terus menggiatkan program perilaku hidup bersih dan sehat serta gerakan masyarakat hidup sehat untuk menekan laju kasus PGK.
"Kami fokus edukasi pola asuh makan seimbang sasaran seluruh masyarakat," ujar Pembajun.
PGK Dijamin BPJS Kesehatan
Selama lima tahun terakhir, kasus PGK yang dijamin BPJS Kesehatan mengalami kenaikan. Kepala Humas BPJS Kesehatan, Rizzky Anugerah mengatakan pengeluaran terbesar BPJS Kesehatan digunakan untuk membayar biaya pelayanan kesehatan penyakit katastropik, salah satunya PGK.
"Biaya penyakit katastropik tahun 2024 menghabiskan 21,32 persen dari total biaya pelayanan kesehatan yang dibayarkan BPJS Kesehatan ke fasilitas kesehatan," kata Rizzky kepada Suara.com.
Peningkatan pembiayaan PGK di Indonesia menunjukkan bertambahnya peserta Jamian Kesehatan Nasional (JKN) yang membuat akses layanan kesehatan lebih luas, sekaligus dipicu oleh kenaikan tarif rumah sakit dan harga obat.
BPJS Kesehatan menanggung seluruh biaya perawatan PGK sesuai indikasi medis dari dokter. Peserta JKN cukup memastikan kepesertaan aktif dan mengikuti prosedur yang berlaku saat mengakses layanan.
"Tidak ada limit pembiayaan. BPJS Kesehatan menjamin biaya pelayanan kesehatan yang memerlukan perawatan jangka waktu lama sampai seumur hidup, seperti cuci darah," ujar Rizzky.
Berita Terkait
-
Geram Mobil Patwal Parkir di Jalur Disabilitas, Seruan Joko Anwar: Ayo Normalisasi Tegur Seperti Ini
-
Viral Diusir Gegara Parkir di Jalur Disabilitas, Polisi Patwal Kena Semprot: Bapak Bisa Jalan Kan?
-
5 Fakta Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan, Benarkah Iuran Jadi Gratis?
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Dari Jalan Cepat hingga Fashion Show, Begini Cara Seru Peserta BPJS Jaga Kesehatan
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
Terkini
-
Kematian Janggal Jaksa Agung Lopa: Sebulan Gebrak Koruptor Kakap, Berakhir Tragis di Tanah Suci
-
Baharuddin Lopa: Jaksa Agung Pemberani Usut Kasus Soeharto Hingga Koruptor Kelas Kakap
-
Semalam GBK Macet Parah Jelang Konser BLACKPINK, Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas
-
David Van Reybrouck Kritik Wacana Soeharto Jadi Pahlawan: Lupa Sejarah, Bahaya Besar!
-
Kronologi Truk Tanki 2.400 liter BBM Terbakar di Cianjur, Sebabkan Ledakan Mencekam
-
5 Fakta dan Pihak-pihak yang Terlibat Perang Sudan
-
Mau Perkuat Partai yang Dipimpin Prabowo, Budi Arie Bicara Soal Kapan Masuk Gerindra
-
Dasco: Gerindra Siap Tampung Gelombang Relawan Projo!
-
PLN Electric Run 2025 Siap Start Besok, Ribuan Pelari Dukung Gerakan Transisi Energi Bersih
-
Merapat ke Prabowo, Budi Arie Bicara Kemungkinan Jokowi Tak Lagi Jadi Dewan Penasihat Projo!