Suara.com - Keberadaan ponsel Samsung S22 Ultra milik diplomat muda Kementerian Luar Negeri RI, Arya Daru Pangayunan (39), hingga kini masih menjadi misteri.
Ponsel pribadi yang diyakini menyimpan jejak penting hari-hari terakhir Arya Daru itu belum ditemukan, meski penyelidikan kasus kematiannya sudah memasuki babak akhir.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan, ponsel tersebut terakhir kali terlacak di kawasan Mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat, pada Senin malam, 7 Juli 2025 — sehari sebelum Arya Daru ditemukan meninggal dunia di kamar indekosnya di kawasan Gondangdia Kecil, Menteng.
“Perlu kami sampaikan bahwa handphone ini terakhir off berada di Grand Indonesia,” ujar Wira saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (29/7/2025).
Wira mengakui pihaknya kesulitan melacak keberadaan ponsel karena kondisinya tidak aktif. Namun, ia memastikan pencarian tetap dilakukan oleh tim penyelidik.
“Sampai saat ini kami tetap melakukan pencarian,” tegasnya.
Fakta Salah Kirim Pesan WhatsApp
Berdasarkan rekaman CCTV dan keterangan saksi, Arya Daru sempat mengunjungi Mal Grand Indonesia bersama dua rekan kerjanya, Vara dan Dion, di malam terakhir hidupnya.
Usai berbelanja, Arya Daru memesan taksi dengan tujuan awal bandara, namun kemudian mengubah arah menuju Gedung Kementerian Luar Negeri RI.
Baca Juga: Hotman Paris Tolak Mentah-mentah Hasil Penyelidikan Polisi: Mana Ada Orang Dilakban Serapi Itu
Di tengah penyelidikan, polisi menemukan fakta menarik: Arya Daru ternyata sempat salah mengirim pesan WhatsApp kepada istrinya, Meta Ayu Puspitantri.
Pesan itu diduga sebenarnya ditujukan untuk orang lain yang diduga merupakan “teman dekat”.
Fakta tersebut dipaparkan melalui layar monitor saat konferensi pers, bersamaan dengan potongan CCTV yang merekam Arya Daru antre taksi Bluebird di Grand Indonesia sekitar pukul 21.19 WIB.
“Berdasarkan CCTV terlihat korban antre taxi Bluebird, korban membawa tas gendong dan tas belanja, sesuai dengan keterangan saksi bahwa korban salah mengirim pesan WhatsApp,” demikian keterangan dalam tayangan tersebut.
Meski ditanya awak media soal isi dan penerima pesan, Wira enggan menjawab detail dan hanya menegaskan bahwa penyidik telah memeriksa dua rekan Arya Daru yang ikut menemani belanja di Mal Grand Indonesia. Termasuk perempuan bernama Vara.
“Kalau masalah hubungannya kami tidak bisa sampaikan karena itu masalah privasi,” katanya.
Jejak Digital di Ponsel Lama
Meski ponsel utama milik Arya Daru masih hilang, polisi berhasil menemukan ponsel lamanya, Samsung Note 9, di kamar kos.
Dari ponsel tersebut, tim forensik digital menemukan jejak yang mengindikasikan Arya Daru sudah menyimpan keinginan bunuh diri sejak 2013 dan semakin kuat pada 2021.
Polisi sendiri telah menyimpulkan kematian Arya Daru diduga kuat bunuh diri.
Kesimpulan ini merujuk hasil hasil autopsi, sidik jari identik di lakban, dan nihilnya jejak racun atau material biologis orang lain di TKP. Namun, hilangnya Samsung S22 Ultra itu masih menyisakan tanda tanya besar di tengah publik.
Berita Terkait
-
Di Balik Kesimpulan Polisi: Keluarga Diplomat Tolak Mentah-Mentah Arya Daru Bunuh Diri
-
Menengok Kehidupan Arya Daru di 2013, Makmur Secara Finansial Tapi Mengapa Ingin Bunuh Diri?
-
Kepala Terlilit Lakban, Kenapa Polisi Yakin Diplomat Arya Bunuh Diri? Ini 4 Alasan Kunci
-
Polisi Beber Bukti, Kenapa Netizen Masih Tak Percaya Arya Daru Bunuh Diri?
-
Kasus Ditutup tapi Ponsel Arya Daru Masih Hilang: Inikah 'Kotak Hitam' Sebenarnya?
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus
-
Gempar Ciracas! Mahasiswi Ditemukan Tewas Mengenaskan di Indekos, Terduga Pelaku Masih Bawah Umur