Suara.com - Pihak kepolisian sudah memberikan keterangan resmi bahwa Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan bunuh diri. Namun ada satu pertanyaan yang membuat polisi gelagapan.
Momen itu disampaikan oleh Koordinator Indonesia Crime Analyst Forum, Mustofa Nahrawardaya dalam wawancara yang videonya tayang di YouTube tvOneNews.
"Waktu jumpa pers ada tanya jawab dengan wartawan. Ada satu pertanyaan yang polisi gelagapan menjawab, dan tidak siap, (yakni pertanyaan) Farah itu hubungannnya apa dengan korban?" ujar analis kriminal ini.
"Oh privat, enggak boleh kami sampaikan," kata Mustofa menirukan jawaban polisi.
Menurut Mustofa jawaban polisi tersebut membuat ia dan wartawan yang berada di ruangan konferensi pers curiga.
"Lho bagaimana kita mau mengungkap sesuatu kalau privat? Nah wartawan curiga kemarin," katanya.
"Mohon maaf, tidak mengurangi rasa hormat kami dengan keluarga, tapi ini menganalisa, beredar isu yang berkembang di kru wartawan, saya juga salah satu di dalamnya, bahwa ini terkait dengan asmara," sambung Mustofa.
Analis kriminal ini lalu mempertanyakan terkait intensitas komunikasi antara Arya Daru dengan istrinya di Yogyakarta.
"Tidak mengurangi rasa hormat kami, berempati dengan keluarga, tapi ini menganalisa, apakah sehari sebelumnya, dua hari sebelumnya, dan seterusnya selama ngekos apa sebegitu intens istrinya menelepon suaminya?" katanya.
Baca Juga: Tolak Hasil Polisi, Keluarga Tak Percaya Arya Daru Tewas Bunuh Diri: Kebenaran Pasti akan Terungkap!
"Saya agak penasaran, kok sampai dia mengejar penjaga kos untuk terus mengawasi, melihat ke kamar, memutar CCTV, itu berarti intensitas istrinya untuk berkomunikasi melalui handphone itu enggak biasa," lanjutnya.
Mustofa menduga istri dan keluarga Arya sudah tahu ada masalah.
"Pada hari itu kemungkinan dugaan saya adalah istrinya sudah tahu atau keluarganya sudah tahu ada masalah," ujarnya.
Keluarga Yakini Arya Daru Tak Bunuh Diri
Keyakinan keluarga bahwa Arya Daru tidak meninggal karena bunuh diri begitu kuat. Mereka menolak mentah-mentah kesimpulan final kepolisian.
Meta Bagus menegaskan, pengenalan mereka terhadap karakter Arya selama bertahun-tahun menjadi dasar utama penolakan tersebut.
Berita Terkait
-
Polisi Bilang Tak Ada Pidana, Keluarga Diplomat Arya Ragu, Minta Investigasi Ulang?
-
Hotman Paris Tolak Mentah-mentah Hasil Penyelidikan Polisi: Mana Ada Orang Dilakban Serapi Itu
-
Analis Curiga Ada yang Memandu Tindak Tanduk Arya Daru Diplomat Kemlu yang Berujung Kematian
-
Susno Duadji: HP Arya Daru yang Hilang Bukan Halangan untuk Mengungkap Kasus Ini
-
Keluarga Yakin Arya Daru Tidak Bunuh Diri, Susno Duadji: Ini Masalah Hukum bukan Perasaan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar