Dampak:
- Tidak ada laporan kerusakan atau peringatan tsunami
- Termasuk dalam deretan aktivitas seismik intens di wilayah Pasifik Selatan
5. Gempa M 6,9 dan M 6,3 di Dekat Yuzhno-Sakhalinsk, Rusia (30 Juli 2025)
Waktu: M 6,9 pada pukul 07.09, M 6,3 pada pukul 07.16
Lokasi: Sekitar 1300-1400 km dari Yuzhno-Sakhalinsk, Rusia
Keterangan: Gempa-gempa ini termasuk dalam rangkaian aktivitas seismik yang terjadi di wilayah Kamchatka.
6. Gempa M 8,7 di Semenanjung Kamchatka, Rusia (30 Juli 2025)
Waktu: 30 Juli, pukul 06.24:54 WIB
Magnitudo: 8,7 (revisi dari awalnya 8,0)
Kedalaman: 19,3 km (versi USGS); 43 km (versi BMKG)
Lokasi: Sekitar 125 km dari Petropavlovsk-Kamchatsky, Rusia
Dampak:
- Tsunami setinggi 3-4 meter menerjang Kamchatka
- Status peringatan tsunami dikeluarkan untuk berbagai negara, termasuk Jepang, Indonesia (Sulut, Malut, Papua Barat, Gorontalo), Hawaii, dan seluruh Pantai Barat AS
- Pemerintah daerah segera menginstruksikan warga pesisir untuk mengungsi ke tempat aman
- Advisory tsunami juga berlaku di California, Washington, Oregon, dan wilayah Alaska
- Menurut Gubernur Kamchatka, gempa ini merupakan yang paling kuat dalam puluhan tahun terakhir
Apakah Gempa-gempa yang Terjadi Saling Berkaitan?
Baca Juga: Pemerintah RI Bersiap Evakuasi Massal Imbas Tsunami Gempa Rusia
Pertanyaan ini sangat wajar muncul, terutama karena waktu kejadian gempa-gempa besar tersebut berdekatan, hanya dalam kurun 48 jam pada 29 dan 30 Juli 2025
Namun, gempa-gempa tersebut tidak selalu berkaitan secara langsung, tetapi bisa saling mencerminkan kondisi tektonik global yang sedang aktif. Simak penjelasannya berikut ini.
1. Lokasi Gempa Berbeda, Tapi Sama-Sama di Zona Aktif
- Gempa di Nikobar-Aceh disebabkan oleh interaksi antara Lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
- Gempa di Fiji dan Selandia Baru terjadi di persilangan Lempeng Indo-Australia dan Pasifik.
- Gempa di Kamchatka, Rusia terjadi akibat pergerakan Lempeng Pasifik terhadap Lempeng Amerika Utara.
Jadi, meskipun wilayahnya berbeda, semua lokasi ini berada di Cincin Api Pasifik, kawasan geologis paling aktif di dunia. Ini menjelaskan mengapa bisa terjadi gempa besar secara hampir bersamaan.
2. Aktivitas Tektonik Global Bisa Menyebar
Pakar geologi menyebut bahwa gempa besar seperti Kamchatka M 8,7 dapat menyebabkan redistribusi tekanan pada sistem lempeng tektonik global. Akibatnya, kawasan lain yang masih terhubung secara tidak langsung bisa terdampak, meskipun sifatnya lebih sebagai pemicu.
Berita Terkait
- 
            
              Di Bawah Ancaman Tsunami, Mengapa Warga Talaud Justru Tetap Tenang?
- 
            
              Berjarak 8.226 km, Kenapa Gempa Rusia Bisa Timbulkan Tsunami hingga Indonesia?
- 
            
              Mengenal Ring of Fire: Jalur Rawan Gempa yang Terkait dengan Tsunami dan Gempa Rusia
- 
            
              Aktivitas Ekonomi Beberapa Negara Sesaat Terhenti Imbas Tsunami Rusia
- 
            
              Vanenburg Singgung Wasit Jepang di Final Piala AFF U-23 2025: Tak Masuk Akal
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
Terkini
- 
            
              Diperiksa 7 Jam, HP Laptop Disita, Ini Kasus yang Menyeret Nama Wakil Wali Kota Bandung Erwin
- 
            
              Geger Dugaan Korupsi Pemkot Bandung, Wawali Erwin Terancam Dicekal, Ini Kata Kajari
- 
            
              GEMAS Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Langgar Amanah Reformasi!
- 
            
              Mensos Minta PPATK Awasi Rekening Penerima Bansos Agar Tak Dipakai Main Judol
- 
            
              Marak Narkoba Jenis Baru, Prabowo Disebut Bakal Perkuat Regulasi
- 
            
              Dasco Beberkan Alasan MKD DPR Tolak Mundurnya Rahayu Saraswati
- 
            
              Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
- 
            
              Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
- 
            
              Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
- 
            
              Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan