Suara.com - Nama Edi Sound Horeg menjadi perhatian publik sejak dirinya dianggap sebagai sosok penemu sound horeg.
Pemilik nama Memed Potensio ini bahkan dijuluki “Thomas Alva Edisound” karena dianggap sebagai penemu sistem audio yang kini tengah ramai menjadi pembicaraan.
Menanggapi hal tersebut, Edi membantah rumor bahwa dirinya adalah sosok penemu sound horeg. Ia mengatakan bahwa netizen lah yang membuat dirinya kini menjadi viral di media sosial.
“Sebenarnya bukan penemu mas, itu kan editan dari netizen,” kata Edi kutip dari unggahan akun X @randomable_ pada Kamis, 31 Juli 2025.
Menurut Edi, sound horeg justru sudah ada sejak lama bahkan saat ia kecil. Ia lalu menyinggung netizen yang mengedit wajahnya di internet seolah dia lah yang menemukan sistem audio tersebut.
“Sound horeg itu sudah ada sejak saya kecil dulu. Cuma netizen aja kan ngeditnya Memed penemu sound horeg. Opo toh mas Edi Sound,” kata pria asal Malang, Jawa Timur.
Edi mengatakan bahwa ia mulai berkecimpung di dunia sound horeg sejak 2015. Namun ia baru mulai bergabung dengan Brewog Audio pada 2019 lalu.
“Kalau sound horeg sekitar 2015, cuma kalau di Brewog sejak 2019,” ungkap Edi.
Sebelumnya foto Edi yang memperlihatkan wajah lelah dengan kantung mata menghitam itu viral di media sosial.
Baca Juga: 5 Fakta Duet Maut Sound Horeg Hingga Hubungan Asli Mas Bre dan Edi Sound
Edi mengaku kurang tidur karena padatnya jadwal karnaval. Dengan cepat foto Edi dengan kantung mata menghitam itu lalu viral hingga dijadikan meme.
Fatwa Haram MUI Soal Penggunaan Sound Horeg
Meski MUI Jawa Timur sudah mengeluarkan fatwa haram untuk sound horeg, namun hal tersebut tidak terlalu berpengaruh bagi sebagian daerah di Jawa Timur.
Belum lama ini sejumlah warga terlihat tetap asyik menikmati musik sound horeg yang dilabeli tulisan halal. Mereka seolah tak peduli dengan fatwa yang dikeluarkan oleh MUI.
Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Kiai Muhib, mengatakan ada tiga poin utama yang menjadi dasar fatwa haram terhadap sound horeg.
Yang pertama, para kiai menilai sound horeg tersebut dapat mengganggu dan menyakiti orang lain.
Berita Terkait
-
Tetangga Jadi Musuh: Kisah Pilu Warga Kediri dapat Teror Sound Horeg
-
'Ibu Saya Syok Berat': Tangis Pilu Pak Eko, Diteror Rombongan Sound Horeg 8 Jam Tanpa Henti
-
Ngeri! Diteror karena Protes, Rumah Eko Dikepung Massa Sound Horeg: Ibu Syok, Bapak Ketakutan!
-
Sound Horeg Ganti Nama, Langkah Berbenah Hindari Tuduhan Bikin Bising dan Fatwa Haram?
-
Sound Horeg Ganti Nama Jadi Sound Karnaval Indonesia, Gara-gara Citra Negatif?
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram