Suara.com - Status "jomblo" politik Budiman Sudjatmiko tampaknya akan segera berakhir. Setelah resmi dipecat PDI Perjuangan akibat pembangkangannya di Pilpres 2024, sang aktivis legendaris kini mengirim sinyal bakal mengakhiri masa lajang politiknya.
Walau tak memberikan jawaban tegas, Budiman memberi kode bakal berlabuh di Partai Gerindra, kendaraan politik yang dipimpin oleh Prabowo Subianto, sosok yang dulu berada di seberang barikade perjuangannya.
Budiman secara terbuka mengakui butuh kendaraan politik untuk melanjutkan perjuangannya, dan ia melihat Prabowo lebih dari sekadar atasan.
"Sampai sekarang saya masih jomblo (belum berpartai). Masih jomblo. Tapi tentu saja saya melihat Pak Prabowo perlu dibantu bukan sekedar sebagai atasan saya sebagai Presiden," ujar Budiman, membuka kode kerasnya dikutip dari Youtube Harian Kompas.
Lebih dari itu, ia membangun sebuah narasi tentang kesamaan fundamental antara dirinya dan Prabowo, sebuah jembatan yang menghubungkan dua dunia yang dulu tampak mustahil bersatu.
"Kami rasa-rasanya meskipun dulu berhadapan, dibesarkan pada tradisi yang sama. Tradisi perpustakaan. Kalau Pak Prabowo tradisi perpustakaan dan medan pertempuran. Saya tradisi perpustakaan dan jalanan," tuturnya.
Ini adalah cara Budiman merasionalisasi persekutuannya: keduanya adalah pemikir yang dibesarkan oleh buku, hanya saja arena perjuangannya yang berbeda.
Perjalanan Panjang: Dari Penjara Orde Baru ke Gerbong PDIP
Untuk memahami signifikansi manuver Budiman, penting untuk menengok kembali jejak panjangnya. Namanya melambung sebagai Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD) di era 1990-an.
Baca Juga: Demi Persatuan Bangsa, Anies Baswedan Didesak Terima Tawaran Masuk Kabinet Prabowo!
Ia adalah simbol perlawanan mahasiswa dan aktivis terhadap rezim Orde Baru. Perjuangannya membawanya ke balik jeruji besi, divonis 13 tahun penjara oleh pemerintahan saat itu atas tuduhan subversi.
Setelah reformasi bergulir, Budiman mendapat amnesti dari Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Ia kemudian memilih PDI Perjuangan sebagai rumah politiknya.
Di bawah bendera banteng moncong putih, ia menjelma menjadi salah satu kader intelektual paling menonjol. Ia melenggang ke Senayan sebagai anggota DPR RI selama dua periode (2009-2014 dan 2014-2019), dikenal dengan gagasan-gagasan progresifnya, terutama soal undang-undang desa.
Namun, loyalitasnya pada partai besutan Megawati Soekarnoputri itu retak dan akhirnya pecah menjelang Pilpres 2024. Secara mengejutkan, Budiman Sudjatmiko mendeklarasikan dukungannya untuk Prabowo Subianto, rival dari Ganjar Pranowo yang diusung PDIP.
Keputusan ini menjadi pembangkangan terbuka yang tak bisa ditoleransi partai. Puncaknya, PDIP secara resmi memecat Budiman dari keanggotaan.
Menemukan Kecocokan Ideologis dengan Prabowo
Berita Terkait
-
Demi Persatuan Bangsa, Anies Baswedan Didesak Terima Tawaran Masuk Kabinet Prabowo!
-
Disahkan di Kediaman Prabowo, Ini Struktur Baru Partai Gerindra
-
Perjalanan Kasus Tom Lembong: Dari Menteri, Tuntutan Penjara, Hingga Abolisi Prabowo
-
Amnesti Hasto Jadi Pintu Masuk, Syahganda Beberkan Kunci Prabowo Taklukkan Jebakan 'Serakahnomics'
-
Geger Reshuffle Kabinet Prabowo, Deal Politik PDIP dan Anies Terjadi Sebelum Agustus?
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Heboh Cuitan Susi Pudjiastuti Tantang Prabowo Panggil Bandar Judol, Nama Budi Arie Disebut-sebut
-
Dikejar Sampai Singapura, Aset Rp58,2 M Milik Pengemplang Pajak Disita
-
Hari Terakhir Modifikasi Cuaca, BMKG Klaim Curah Hujan Turun 43 Persen
-
Jelang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi: Eggi Sudjana 2 Kali Mangkir, Alasan Berobat ke Luar Negeri
-
Budi Arie Mau Lamar Gerindra, Begini Kata Dasco
-
Bikin Pedagang Ketakutan, Fakta di Balik Maraknya Tawuran di Kalimalang Jaktim Terbongkar!
-
Dipolisikan Pengusaha Gegara Ngutang di Pilkada, Wawali Blitar: Sudah Selesai, Salah Paham Saja
-
Wanti-wanti Pejabat PKS di Pemerintahan Prabowo, Begini Pesan Almuzzammil Yusuf
-
Dishub DKI Pastikan Tarif Transjakarta Belum Naik, Masih Tunggu Persetujuan Gubernur dan DPRD
-
Jakarta Jadi Tuan Rumah POPNAS dan PEPARPENAS 2025, Atlet Dapat Transportasi dan Wisata Gratis