Suara.com - Diberikannya abolisi kepada mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong oleh Presiden Prabowo Subianto tak hanya mengakhiri drama hukum, tetapi juga memicu babak baru perdebatan di ranah publik.
YouTuber Ferry Irwandi menyoroti fenomena munculnya pihak-pihak yang dituding sebagai "pahlawan kesiangan" dalam kasus ini.
Dalam analisisnya, Ferry melihat adanya upaya beberapa pihak untuk menunggangi isu pembebasan Tom Lembong demi kepentingan citra politik.
Menurutnya, perdebatan mengenai siapa yang paling berjasa dalam pembebasan pria 54 tahun itu justru mengalihkan perhatian dari akar masalah sesungguhnya.
Ferry menegaskan bahwa ia tidak tertarik untuk ikut dalam perdebatan tersebut.
"Gue nggak bisa sliding di side itu, kenapa demikian?," ucapnya, menandakan keengganannya untuk terlibat dalam polemik tersebut.
Baginya, esensi dari perjuangan publik dalam kasus ini adalah agar suara mereka didengar dan membawa perubahan nyata, bukan untuk mencari panggung.
Ia pun berpesan agar masyarakat tidak terjebak dalam narasi-narasi yang tidak substantif setelah tujuan utama tercapai.
"Lo kan bersuara untuk didengar, kalau didengar ya sudah, gitu loh. Jangan ditambah perkara-perkara yang nggak penting lah," tegas Ferry Irwandi.
Baca Juga: Jawaban Jokowi soal Kontroversi Amnesti Hasto dan Abolisi Lembong: Bukan Urusan Saya!
Ferry kemudian mengarahkan kembali fokusnya pada institusi yang menurutnya menjadi pangkal dari seluruh persoalan ini, yaitu Kejaksaan RI.
Ia berpendapat, jika proses hukum sejak awal berjalan dengan benar dan adil, maka tidak akan pernah ada kegaduhan yang memecah belah seperti sekarang.
Kreator konten tersebut menekankan bahwa perdebatan tentang "pahlawan kesiangan" tidak akan pernah muncul jika tidak ada kasus yang ganjil sejak semula.
"Nggak akan ada ribut-ribut seperti ini, kalau dari awal kasus kayak gini ini nggak ada," ujarnya.
Oleh karena itu, Ferry mengajak publik untuk terus mengawal dan menuntut evaluasi menyeluruh terhadap lembaga penegak hukum agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.
Berita Terkait
- 
            
              Warisan Kelam Jokowi: Ekonom Sebut Kerusakan Hukum Era Lalu Jadi Ancaman Nyata Ekonomi Kini
 - 
            
              Kekayaan Hakim Dennie Arsan Fatrika yang Dilaporkan Tom Lembong: Dari Rp192 Juta Jadi Rp4,3 Miliar
 - 
            
              Plus Minus Pemberian Abolosi-Amnesti dari Prabowo untuk Tom Lembong dan Hasto Menurut Pengamat
 - 
            
              Ekonom Senior Sebut Politisasi Hukum di Kasus Tom Lembong Bisa Usir Investor
 - 
            
              Beri Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong, Cara Prabowo Akhiri Pengaruh Rezim Jokowi?
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
 - 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah