Suara.com - Keputusan Presiden Prabowo Subianto memberikan amnesti kepada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto serta mengabulkan abolisi untuk mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong dinilai bukan sekadar langkah rekonsiliasi politik.
Lebih dari itu, kebijakan tersebut dibaca sebagai isyarat tegas dari Prabowo untuk mengakhiri bayang-bayang pengaruh Presiden sebelumnya, Joko Widodo (Jokowi).
Pakar politik dari Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, melihat kebijakan ini sebagai bagian dari manuver politik strategis yang mengkonsolidasikan kepemimpinan Prabowo pasca-Pilpres 2024.
"Ini pukulan telak bagi Presiden Jokowi dengan adanya amnesti kepada dua tokoh ini, baik adalah Hasto dan Tom Lembong. Dua tokoh ini tidak bisa dipisahkan dari rezim lama, tidak bisa," kata Pangi, dikutip Minggu, 3 Agustus 2025.
Menurutnya, Prabowo tidak hanya ingin menyelesaikan sisa-sisa konflik elektoral, tetapi juga ingin mendefinisikan ulang peta kekuasaan nasional.
Hasto dan Tom adalah figur yang selama ini diasosiasikan sebagai pihak yang berseberangan dengan Jokowi.
Hasto, misalnya, menjadi salah satu tokoh yang vokal mengkritik Jokowi menjelang akhir masa jabatannya.
Sementara Tom Lembong sempat membuat kontroversi dengan menyatakan diri sebagai penulis pidato Jokowi saat kampanye, yang memicu ketegangan di ruang publik.
"Dua kasus ini betul-betul membuka mata orang. Bahwa ini lebih banyak orang mengatakan, persepsi orang ini adalah (kasus) titipan. Ini dipaksakan, ini ada kasus yang lebih besar keinginan kekuasaan daripada keinginan penegakan hukumnya," kata Pangi.
Baca Juga: Cek Fakta: Prabowo Usulkan Referendum di Aceh dan Papua Barat ke PBB, Benarkah ?
Langkah pemaafan ini, menurut Pangi, menjadi cara Prabowo membebaskan dirinya dari keterikatan dengan konflik lama dan membangun basis dukungan baru.
"Inilah yang kemudian kita melakukan pemetaan ulang terhadap spektrum politik, ya pasca Pilpres 2024. Ini adalah residu Pilpres yang sudah dituntaskan oleh Prabowo," ujarnya.
Tak hanya itu, kebijakan ini juga membuka peluang konsolidasi kekuatan yang selama ini berada di luar orbit kekuasaan Jokowi.
"Dengan masuknya mereka, dengan dapat dikunci seperti ini, tentu ini akan ada peluang bagi Pak Prabowo untuk mencoba menarik semua kekuatan yang ada," kata Pangi.
Langkah Prabowo pun semakin memperjelas arah pemerintahannya ke depan: tidak lagi berada dalam bayang-bayang siapa pun, dan siap memainkan peta baru dalam lanskap kekuasaan nasional.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
DPRD DKI Ungkap Parkir Ilegal Bisa Rugikan PAD Rp 700 Miliar per Tahun, 50 Operator Diduga Nakal
-
Parung Panjang Memanas! Warga Adang Truk, Dishub Dituding Lakukan Pembiaran
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat