Suara.com - Kongres VI PDI Perjuangan memang telah berakhir dengan satu kepastian yakni Megawati Soekarnoputri kembali menjadi nahkoda abadi partai berlambang banteng hingga 2030.
Namun, di balik tepuk tangan dan pekik "Merdeka!" yang menggema, sorot lampu panggung justru menyoroti sebuah drama bisu yang menjadi pertanyaan terbesar di panggung politik nasional lalu siapa penerus takhta PDI-P selanjutnya?
Pengukuhan Megawati secara aklamasi bukanlah akhir dari cerita, melainkan pembuka babak baru dari permainan catur suksesi yang kompleks.
Kongres di Bali, 2025 tidak memberikan jawaban pasti, tetapi justru menebar banyak kode dan sinyal khusus.
Ini bisa jadi analisis peta jalan suksesi yang tak terlihat itu.
1. Bahasa Tubuh di Barisan Depan: Sinyal untuk Puan dan Ganjar
Politik seringkali adalah tentang apa yang tidak diucapkan. Selama kongres, dua nama yang selalu disebut sebagai calon penerus—Puan Maharani dan Ganjar Pranowo—menunjukkan dinamika yang menarik.
Puan Maharani ialah sebagai putri mahkota biologis dan ideologis, posisinya selalu berada di pusat gravitasi kekuasaan.
Duduk berdampingan dengan sang ibu, interaksinya dengan Megawati terlihat formal namun penuh makna.
Baca Juga: Pengamat: Hasto Jadi Beban PDIP Jika Kembali Menjadi Sekjen
Gesturnya sebagai Ketua DPR RI yang memimpin para elite partai memberikan sinyal kuat tentang posisinya yang sudah matang dalam struktur kekuasaan.
Puan sebenarnya adalah pewaris de jure.
Sedangkan Ganjar Pranowo dengan popularitasnya yang masih kuat di akar rumput, hadir sebagai representasi kekuatan elektoral.
Meski tidak selalu berada di sisi Megawati, kehadirannya yang disambut hangat oleh banyak kader DPC menunjukkan bahwa ia adalah aset penting yang tak bisa diabaikan.
Ia adalah pewaris de facto dari basis massa.
Bahasa tubuh mereka—siapa yang lebih sering diajak bicara oleh Megawati, siapa yang lebih banyak berinteraksi dengan kader daerah—menjadi kode keras yang ditafsirkan para pengamat sebagai bagian dari "audisi" jangka panjang.
Tag
Berita Terkait
-
Pengamat: Hasto Jadi Beban PDIP Jika Kembali Menjadi Sekjen
-
Terungkap! Megawati Dukung Pemerintahan Prabowo, Tapi ini Syaratnya...
-
PDIP Sikapi Prabowo: Dukung yang Pro-Rakyat, Kritisi yang Menyimpang
-
Bukan Cuma Hasto, Ini 3 Alasan Megawati Menangis di Podium Kongres PDI Perjuangan
-
Feri Amsari Curiga Ada 'Sutradara' di Kasus Hasto dan Tom Lembong: Pelakunya Nomor Punggung 7!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
-
YLBHI Kritik Keras Penempatan TNI di Gedung DPR: Semakin Jauhkan Wakil Rakyat dengan Masyarakat!
-
Babak Baru Perang Lawan Pencucian Uang: Prabowo 'Upgrade' Komite TPPU Tunjuk Yusril Jadi Ketua
-
Serikat Petani: Program 3 Juta Rumah Akan Gampang Dilaksanakan kalau Reforma Agraria Dilaksanakan
-
Pramono Anung Targetkan Setiap Kelurahan di DKI Punya Sekolah Lansia: Ini Alasannya
-
Prabowo Teken Inpres Soal Pembangunan Kampung Haji Indonesia di Mekah, Begini Isinya
-
Pernyataan Terkini Kejagung Soal Dugaan Korupsi Tol Cawang-Pluit Seret Anak 'Raja Tol' Jusuf Hamka