Suara.com - Presiden Prabowo Subianto merespons santai fenomena pengibaran bendera Jolly Roger dari serial anime populer One Piece.
Bahkan, kepala negara menegaskan tidak ada masalah selama pengibaran bendera kelompok bajak laut Topi Jerami itu sebatas bentuk ekspresi kreatif dari masyarakat.
Respons resmi dari Prabowo ini disampaikan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, di lingkungan Istana Kepresidenan.
"Loh kalau sebagai bentuk ekspresi ya i'ts okay, nggak ada masalah," kata Prasetyo di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Meski demikian, Prabowo memberikan satu penekanan penting, yakni kebebasan berekspresi melalui bendera One Piece tidak boleh dibenturkan dengan eksistensi dan kehormatan bendera Merah Putih.
"Tapi jangan ini dibawa, dibentur-benturkan, disandingkan atau dipertentangkan dengan bendera putih. Nggak sehati tidak seharusnya seperti ini, kita sebagai anak bangsa bendera Merah Putih itu satu-satunya," tegas Prasetyo, mengutip arahan Presiden.
Prasetyo lebih lanjut mengelaborasi maksud dari 'membentur-benturkan' tersebut.
Ia menegaskan bahwa narasi yang membandingkan atau menyudutkan bendera negara adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan.
"Membentur-benturkan itu dengan, misalnya ya, menghasut dalam tanda kutip ya, untuk lebih baik menggibarkan bendera ini daripada bendera Merah Putih. Itu kan nggak bener gitu, nggak boleh seperti itu," jelas Prasetyo.
Baca Juga: Mensesneg Bantah Istana Dalangi Munaslub Golkar: Jangan Kaitkan dengan Istana!
Sementara itu, terkait makna simbolis pengibaran bendera One Piece sebagai bentuk kritik terhadap kinerja pemerintah, Prasetyo menegaskan bahwa Istana sangat terbuka dan tidak anti-kritik.
"Nggak ada masalah. Kalau makna kritikan kita sangat terbuka, pemerintah sangat terbuka, dan kita menyadari kok, kita menyadari bahwa memang masih banyak pekerjaan rumah. Masih banyak yang harus kita perbaiki," ujarnya.
Pada akhirnya, Istana berharap kreativitas komunitas penggemar One Piece ini tidak dimanfaatkan atau ditunggangi oleh pihak-pihak dengan agenda tersembunyi, terutama di momen sakral seperti bulan kemerdekaan.
"Tapi, yang jadi masalah atau mungkin akan jadi persoalan manakala ada pihak-pihak atau pihak-pihak yang kemudian menggunakan kreativitas teman-teman komunitas ini untuk hal-hal yang kurang pas," ujarnya.
Salah satu waktu yang kurang pas tersebut, jelas Prasetyo, yakni seperti pada bulan ini, Agustus yang menjadi bulan sakral bagi Bangsa Indonesia.
"Yang secara waktu juga tidak pas, ini bulan Agustus, bulan kemerdekaan, kemerdekaan kita itu diraih bukan hadiah, itu pengorbanan para pahlawan. Kita sebagai generasi muda ini tugasnya sekarang menjaga itu," tutur Prasetyo.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
Terkini
-
Gerakan Cinta Prabowo Tegaskan: Siap Dukung Prabowo Dua Periode, Wakil Tak Harus Gibran
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang