Suara.com - Sebuah bendera bajak laut Topi Jerami atau bendera One Piece yang berkibar di GOR Laga Satria, Pakansari, telah memicu perdebatan serius di tingkat pejabat Kabupaten Bogor.
Yang menarik, insiden pengibaran bendera One Piece justru mengungkap adanya perbedaan sikap yang mencolok di antara lembaga aparat keamanan.
Dari klarifikasi polisi yang santai hingga larangan keras dari Pemkab dan TNI, berikut adalah 4 fakta penting yang merangkum drama bendera One Piece di Bogor.
1. Awal Mula Viral Bendera 'Jolly Roger' di Turnamen Futsal
Semua bermula dari sebuah turnamen futsal di GOR Laga Satria, Cibinong. Kreativitas suporter yang membentangkan bendera One Piece berukuran besar menarik perhatian dan dengan cepat menjadi viral di media sosial.
Awalnya dianggap sebagai euforia fans yang unik, insiden ini kemudian memancing respons dari berbagai pihak berwenang.
2. Sikap Santai Polisi Itu Ekspresi Masyarakat, Tidak Masalah
Di tengah isu liar yang menyebut panitia dipanggil polisi, Polres Bogor justru tampil dengan klarifikasi yang menenangkan.
Kapolres Bogor, AKBP Wikha Ardilestanto, menegaskan pihaknya sama sekali tidak mempermasalahkan bendera tersebut.
Baca Juga: Bupati Cianjur Pakai Jaket One Piece, Netizen Salah Fokus: Kapten Kita Ternyata Seorang Nakama
"Kita tidak pernah mengganggu kebebasan berekspresi masyarakat, itu merupakan bentuk ekspresi masyarakat saat menonton Futsal, tidak apa-apa dan tidak masalah," tegas AKBP Wikha.
Polisi juga meluruskan bahwa kontak dengan panitia murni karena urusan administrasi, di mana panitia belum mengambil surat izin keramaian yang sudah terbit, bukan karena bendera.
3. Pemkab dan Kodim Tegas Bendera One Piece Resmi Dilarang!
Sikap berbeda 180 derajat ditunjukkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Kodim 0621 Bogor. Keduanya kompak mengeluarkan larangan keras terhadap pengibaran bendera One Piece di seluruh wilayah Kabupaten Bogor.
Sekda Bogor, Ajat Rochmat Jatnika: Memberikan perintah tegas untuk mencopot paksa bendera tersebut. "Eta (itu) pasti, nggak boleh kecolongan. Langsung copot dan tegur," ujarnya.
Dandim 0621, Letkol Inf. Henggar Tri Wahono: Menyatakan sudah menegur pihak pemasang. "Mereka sudah saya tegur, karna tidak ada bendera One Piece selain bendera merah putih," tegasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Bupati Cianjur Pakai Jaket One Piece, Netizen Salah Fokus: Kapten Kita Ternyata Seorang Nakama
-
Heboh Bupati Cianjur Mohammad Wahyu Ferdian Pakai Jaket One Piece Saat Bangun Jalan
-
Di Balik Larangan Bendera One Piece, Ada Pencipta yang Bekerja Sampai Lupa Pulang
-
Bendera One Piece Dilarang Keras di Bogor! Pemkab dan Kodim Turun Tangan, Ancam Copot Paksa
-
Bendera One Piece dan Batas Nasionalisme: Bupati Bantul Santai, DPR RI malah Gerah
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana