Suara.com - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda DIY berhasil membongkar praktik judi online (judol) dengan modus yang tidak biasa di sebuah rumah di Banguntapan, Bantul.
Kelompok ini tidak sekadar bermain, melainkan menjalankan operasi terstruktur untuk mengakali sistem situs judol demi meraup keuntungan fantastis.
Penggerebekan yang dilakukan berdasarkan informasi dari masyarakat ini mengungkap jaringan yang beroperasi layaknya sebuah kantor. Mereka mengeksploitasi celah promosi untuk menguras dana dari para bandar.
Dari hasil penyelidikan mendalam, terungkap sejumlah fakta mencengangkan di balik operasi komplotan ini. Berikut adalah lima fakta kunci yang berhasil dirangkum dari pengungkapan kasus tersebut:
1. Beroperasi Terstruktur, Punya Koordinator dan Karyawan
Praktik judol ini bukanlah aksi iseng perorangan. Kelompok ini terdiri dari lima orang dengan peran yang jelas. Satu orang berinisial RDS (32) bertindak sebagai koordinator atau otak dari operasi ini.
Sementara empat orang lainnya, EN (31), DA (22), NF (25), dan PA (24), berperan sebagai operator atau "karyawan".
"Dia [RDS] menyiapkan link situs yang ada promosinya, dia mencari, kemudian menyiapkan PC, dan menyuruh 4 karyawan untuk memasang judi online," terang Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda DIY, AKBP Slamet Riyanto, Rabu (6/8/2025).
RDS bertanggung jawab menyediakan modal, peralatan seperti komputer, dan mencari situs judol yang sedang menawarkan bonus besar.
Baca Juga: Membedah Trik Komplotan di Jogja Mengakali Bandar Judol, Malah Berujung Jadi Tersangka
2. Modus Unik: 'Menipu' Bandar dengan 40 Akun Baru Setiap Hari
Kunci dari operasi mereka adalah mengeksploitasi bonus untuk pengguna baru. Untuk itu, para karyawan ditugaskan membuat akun-akun baru setiap hari dengan identitas fiktif. Setiap operator wajib mengoperasikan sekitar 10 akun judol per hari.
"Akun itu dibuat satu user pemain memiliki satu hari wajib memainkan 10 akun. Jadi per hari 40 akun bermain, dan memang sudah disiapkan RDS tadi," jelas Kanit 1, Subdit V, Ditreskrimsus Polda DIY, Kompol Ardiansyah Rolindo Saputra.
Mereka sengaja memanfaatkan sistem yang biasanya memberikan kemenangan lebih mudah bagi akun baru untuk menarik minat.
"Kalau akun baru kemungkinan menang besar, kalau judi kan begitu biasanya, pengguna baru dibuat menang... Karyawan bikin akun [baru]. Iya [mengakali bandar], cari [situs] yang promosi. Identitas asal saja," tambah Slamet.
3. Omzet Puluhan Juta, Karyawan Digaji Mingguan
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
Terkini
-
PPP Sulteng Kompak Dukung Agus Suparmanto Jadi Caketum di Muktamar 2025
-
Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
-
Dicap Ikut Bertanggung Jawab, Reaksi KPK usai Nama Ahok Disebut Tersangka Kasus LNG Pertamina
-
Bukan Prabowo, Pidato Presiden Kolombia Gustavo Petro Paling Keras sampai AS Walk out
-
Lisa Mariana Ungkit Sejumlah Perempuan Lain yang Terima Uang dari RK, KPK: Sampaikan ke Penyidik
-
Menteri Wihaji Apresiasi PSN dan Program KB di Kota Metro pada Puncak Hari Kontrasepsi Sedunia
-
Kaesang Lantik Pengurus Baru PSI Malam Ini, Jokowi Bakal Jadi Ketua Dewan Pembina?
-
Bela Aksi Walk Out Rocky Gerung, Mahfud MD Kritik Talkshow TV: Forum Brutal, Pertontonkan Kekerasan!
-
Bukan Barak Militer, Orang Tua di Jakarta Boleh Bawa Anak Hobi Tawuran ke Panti Sosial untuk Dibina
-
Menyerahkan Diri, Penyesalan Wisman usai Renggut Nyawa Istri: Emosi Sesaat saat Ribut di Rumah!