Untuk membuktikan ucapannya bukan omong kosong, Mahfud menjadikan dirinya sendiri sebagai contoh nyata.
Ia mengaku selama lebih dari 20 tahun berkarier di berbagai posisi strategis, mulai dari Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), anggota DPR, hingga menteri, ia berhasil mengumpulkan kekayaan yang sah hingga mencapai Rp30 miliar.
Angka ini, tegasnya, murni berasal dari penghasilan yang legal dan tercatat. Ini menjadi pukulan telak yang menunjukkan bahwa jika dikelola dengan baik, menjadi abdi negara sudah lebih dari cukup untuk hidup sejahtera tanpa harus melirik jalur korupsi.
PENGHASILAN PEJABAT: FAKTA VS PERSEPSI
Gaji Pokok Menteri: Rp 5 - 18 Juta
Tunjangan & Fasilitas: (Tidak Disebutkan Angka Pasti)
Dana Operasional (DO): Bisa mencapai > Rp 100 Juta
Total Take-Home Pay (Bersih): ~Rp 150 Juta/Bulan
(Sumber: Pernyataan Mahfud MD di Metro TV)
Fenomena 'Lahan Basah' Lain: Hakim Konstitusi hingga Komisaris BUMN
Tak berhenti di situ, Mahfud juga membongkar "lahan basah" lain yang sah di lingkungan pemerintahan. Fenomena ini menunjukkan betapa besar potensi penghasilan seorang pejabat jika mereka memegang posisi yang tepat.
Menurutnya, seorang hakim konstitusi bisa mendapat tambahan Rp3 juta hingga Rp5 juta per perkara yang ditangani.
Dalam satu periode jabatan, seorang Ketua MK bahkan bisa mengantongi total hingga Rp10 miliar.
Inilah yang paling mencengangkan. Mahfud menyinggung fenomena rangkap jabatan, di mana seorang pejabat eselon satu seperti Dirjen di kementerian juga menjabat sebagai Komisaris di BUMN. Gaji dari rangkap jabatan ini bisa mencapai angka yang tidak masuk akal: Rp1,9 miliar per bulan!
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Prabowo Akhiri Sandera Politik, Beri Amnesti Abolisi Hasto - Tom Lembong
Jadi, Kenapa Masih Korupsi?
Pengakuan Mahfud MD ini melahirkan satu pertanyaan besar: Jika sistem sudah menyediakan jalur kekayaan yang begitu besar dan sah, mengapa masih banyak pejabat yang terjerat kasus korupsi?
Pernyataannya seolah menyiratkan bahwa korupsi yang terjadi bukan lagi karena kebutuhan (need), melainkan karena keserakahan (greed). Sistem yang ada, meski legal, telah menciptakan standar hidup yang sangat tinggi bagi para pejabat, yang mungkin memicu hasrat untuk mendapatkan lebih dan lebih lagi.
Keterbukaan Mahfud ini menjadi tamparan keras sekaligus bahan refleksi penting bagi kita semua tentang transparansi, keadilan, dan integritas para pemimpin bangsa.
Melihat angka-angka fantastis yang dibongkar Mahfud MD, menurutmu sistem gaji pejabat kita sudah adil?
Apakah ini jadi bukti bahwa korupsi murni karena serakah? Yuk, diskusikan pendapatmu di kolom komentar!
Berita Terkait
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Akhiri Sandera Politik, Beri Amnesti Abolisi Hasto - Tom Lembong
-
Mahfud MD Beber Alasan Jaksa Gandeng TNI bukan Polri untuk Pengamanan
-
Perang Dingin Kejagung vs Polri: Mahfud MD Ungkap Lobi di Balik Layar Kasus Sambo
-
Mahfud MD Warning Prabowo: Obral Amnesti Ancam Kepercayaan Publik!
-
Mahfud MD Sentil Aparat, Kaget Terpidana Silfester Matutina Belum Dieksekusi: Kok Bisa?
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti