Suara.com - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo mendorong pengembangan rute baru bus Transjabodetabek dari dan ke kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2).
Langkah ini diusulkan guna mengurangi kepadatan penumpang pada trayek PIK2–Blok M (T31) yang setiap hari diisi ribuan penumpang.
Rio mengusulkan dua rute tambahan, yakni PIK2–Pluit dan PIK2–Jembatan Baru. Menurutnya, jalur alternatif ini akan membantu pemerataan arus penumpang sekaligus memperluas jangkauan layanan transportasi publik.
"Mendorong pengembangan rute baru seperti PIK2 Pluit dan PIK2 Jembatan Baru," ujar kepada wartawan, Minggu (10/8/2025).
"Tujuannya bukan hanya untuk mengurangi beban rute T31, tetapi juga memperluas jangkauan layanan ke kawasan hunian dan komersial yang terus berkembang," lanjutnya.
Ia menjelaskan, trayek T31 saat ini menjadi salah satu rute terpadat di jaringan Transjabodetabek. Data harian menunjukkan jumlah penumpang rata-rata mencapai 6.500 orang, dengan lonjakan signifikan pada jam berangkat dan pulang kerja.
Rio menilai, tanpa adanya jalur alternatif, beban penumpang pada T31 akan semakin tinggi seiring pertumbuhan kawasan PIK2. Hal itu berpotensi menurunkan kenyamanan dan efisiensi layanan transportasi umum di wilayah tersebut.
Selain itu, pembukaan rute baru diharapkan dapat menghubungkan PIK2 dengan titik transit strategis lain di Jakarta Utara dan Jakarta Barat.
Kawasan Pluit dan Jembatan Baru disebut Rio sebagai simpul penting karena memiliki akses langsung ke jaringan Transjakarta dan jalur angkutan lainnya.
Baca Juga: Dorong Konektivitas Door-to-Door, PDIP Minta Transjabodetabek T31 Tambah Halte dan Bus Feeder
"Kami mendorong kolaborasi antardaerah dengan Pemprov Banten dan pihak swasta seperti PIK Group untuk memperkuat konektivitas Jabodetabek secara menyeluruh," ujarnya.
Menurutnya, kerjasama lintas wilayah menjadi kunci agar pengembangan transportasi publik tidak berhenti di batas administrasi. Rio menilai Pemprov DKI perlu membangun kesepahaman dengan daerah tetangga agar integrasi layanan bisa maksimal.
Ia juga menegaskan, keberhasilan rute baru akan sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah, operator transportasi, dan pihak swasta.
Apalagi, kawasan PIK2 sebagian besar dikelola oleh pihak pengembang yang juga memiliki kepentingan pada kelancaran akses mobilitas.
"Kalau jalur ini bisa dibuka, bukan hanya warga DKI yang diuntungkan, tapi juga masyarakat yang tinggal di Banten dan sekitarnya," pungkas Rio.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- Ke Mana Saja Rp26 Triliun Dana Transfer Pusat Mengalir di Sulawesi Selatan?
Pilihan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
Terkini
-
Anggap Banjir Sumatera Tanda Kiamat Sudah Terjadi, Menko Cak Imin Ajak Raja Juli hingga Bahlil Tobat
-
Heran Didakwa Rugikan Negara Rp2,9 T, Anak Riza Chalid: Jasa Saya Untungkan Pertamina
-
Dari ISPA hingga Trauma: Ancaman Ganda yang Mengincar Anak di Wilayah Bencana
-
Hakim PN Jaksel Mentahkan Gugatan Praperadilan Buronan E-KTP Paulus Tannos, Ini Penjelasannya
-
Praperadilan Ditolak! Hakim Tegaskan Penyidikan Kasus e-KTP Paulus Tannos Tetap Jalan
-
Momen Kepala BNPB Minta Maaf, 'Salah Baca' Dahsyatnya Banjir Sumatra: Saya Surprise
-
Tragedi Sumatra: 631 Tewas, 472 Hilang, Pemerintah Siapkan Hunian Pasca Bencana
-
Ada Ancaman di Balik Korupsi NTB? 15 Anggota DPRD Ramai-ramai Minta Perlindungan LPSK
-
Kemenag Jelaskan Dasar Ilmiah dan Fikih Penetapan Waktu Subuh: Bukan Perkiraan, Tapi Hasil Ijtihad
-
Viral Aksi Zulhas Panggul Beras di Lumpur Banjir Padang, Janjikan Bantuan Dobel