- Satu hotel bahkan sama sekali tidak punya IPAL.
- Hotel lainnya mungkin punya, tapi hanya sebagai pajangan alias tidak dioperasikan untuk menghemat biaya.
- Ini adalah bukti kesengajaan, bukan kelalaian. Mereka memilih keuntungan di atas kelestarian lingkungan.
4. Skandal Izin Bodong, Bagaimana Bisa Beroperasi Bertahun-tahun?
Inilah fakta yang paling menampar dan menunjukkan adanya masalah sistemik. Ternyata, tiga dari empat hotel tersebut beroperasi dengan status ilegal.
Hotel Sulanjana, Taman Teratai Hotel, dan Griya Dunamis ditemukan tidak memiliki perizinan berusaha untuk lokasi usaha penginapan mereka. Artinya, mereka bukan hanya melanggar aturan lingkungan, tapi juga aturan dasar dalam mendirikan bisnis.
Ini memicu pertanyaan besar: Bagaimana bisa hotel berbintang beroperasi selama bertahun-tahun tanpa ada yang mengawasi izin dasarnya?
5. Tak Cukup Disegel, Ancaman Pidana Penjara Menanti
Pemerintah memastikan bahwa penyegelan ini bukan akhir dari cerita. Ini adalah babak baru penegakan hukum yang lebih keras. Deputi Gakkum KLH, Rizal Irawan, menegaskan bahwa tindakan ini bukan lagi pelanggaran administratif semata.
"Tim kami akan memproses secara tuntas, termasuk sanksi administratif dan pidana bila tidak segera memperbaiki sesuai jangka waktu yang diberikan," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
-
Borok Hotel Puncak Terbongkar: Di Balik Fasilitas Mewah, Tak Punya IPAL Hingga Izin Usaha Bodong
-
Penyebab 4 Hotel Bintang di Puncak Bogor Disegel
-
Awas! Skincare Viral Ini Ternyata Ilegal! BPOM Bekukan Izin 21 Produk
-
Cemari Sungai, Villa dan Hotel di Puncak Disegel
-
Daftar 21 Kosmetik Dicabut Izin Edar BPOM! Cek Apakah Produk Favoritmu Termasuk?
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana