Suara.com - Bupati Pati, Sudewo akhirnya muncul di hadapan ribuan massa yang berunjuk rasa di depan kantornya sejak pagi. Namun, baru saja menunjukkan muka, Sudewo langsung dilempari oleh massa aksi.
Hal ini diketahui dari video yang diterima Suara.com. Terlihat dalam video itu, Sudewo memakai pakaian dinas harian warna putih dengan kaca mata hitam.
Sudewo pun sempat menyapa massa dari atas mobil pengurai massa (raisa) milik kepolisian.
"Bismillahirrahmanirrahim," ujar Sudewo sambil mengangkat tangannya.
Saat Sudewo hendak berbicara, suasana begitu gaduh. Politisi Gerindra itu pun langsung dilempar sendal yang mengenai tangannya.
Salah seorang petugas kepolisian pun langsung melindungi kepala daerah dengan menggunakan tameng.
Barang-barang seperti sendal hingga botol air minum plastik pun terus menghujani Sudewo.
Terlihat tiga aparat lain pun naik ke atas mobil raisa dan mencoba ikut melindungi Sudewo.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Saya akan berbuat yang lebih baik, terima kasih," ucap Sudewo.
Baca Juga: Kemarin Ngotot Tak Bisa Dilengserkan, Bupati Pati Sudewo Kini Minta Maaf dan Dilempari Botol
Setelah itu, Sudewo langsung masuk ke dalam mobil dan melindungi dirinya dari amukan massa.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah berujung ricuh. Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati itu kini berjibaku dengan gas air mata pada Rabu (13/8/2025) siang.
Awalnya, ribuan massa yang turun ke depan Kantor Bupati Pati sempat mendobrak pagar pintu utama hingga rusak.
Tak lama kemudian, aparat kepolisian menghalau massa dengan menggunakan water canon.
Setelah itu, aksi semakin ricuh. Dari video yang diterima Suara.com di salah satu persimpangan jalan di Pati terlihat asap putih dari gas air mata menyebar ke udara.
Massa pun berlarian dan berupaya menutupi hidung dan mata yang perih karena gas air mata.
Berita Terkait
-
Kemarin Ngotot Tak Bisa Dilengserkan, Bupati Pati Sudewo Kini Minta Maaf dan Dilempari Botol
-
Viral Diamuk Massa saat Demo Pati Ricuh, Detik-detik Polisi Dihujani Pukulan-Tendangan Pendemo
-
Update Demo Pati: Kabar Wartawan Meninggal Tidak Benar, Dirawat di RSUD Soewondo
-
Gelar Paripurna Dadakan, DPRD Pati Setuju Hak Angket Pemakzulan Bupati Sudewo!
-
Demo Pecat Sudewo Berakhir Ricuh, Kantor Bupati Pati Jadi Sasaran Amukan Massa
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Siap Diperiksa Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Yakin Tak Ditahan: Silfester Saja Masih Bebas!
-
Pulihkan Nama Baik, Presiden Prabowo Beri Rehabilitasi Dua Guru Korban Kriminalisasi Asal Luwu Utara
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?