Suara.com - Politikus PDIP, Beathor Suryadi buka-bukaan dalam podcast Pakar Hukum, Refly Harun soal ijazah Presiden ke – 7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Beathor merasa bahwa banyak orang – orang pintar di Indonesia yang kini pasrah dengan kasus tersebut.
“Lantas kita 280 juta ini banyak profesor, banyak doctor, banyak jenderal, banyak sarjana, kok bisa menerima begitu saja,” ujar Beathor, dikutip dari youtube Refly Harun, Rabu (13/8/25).
“Jadi maksud saya stop lah gitu,” tambahnya.
Beathor berharap semuanya segera usai, pasalnya masalah tersebut terlalu runyam.
Tak hanya berhenti di Jokowi, kini putra sulungnya yang menjabat sebagai Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka juga tak beres.
Ketidakberesannya itu akhirnya mengundang surat permohonan pemakzulan dari para Purnawirawan TNI.
Namun, menurut Beathor Gibran tidak seharusnya dimakzulkan, melainkan Jokowi yang harus menarik mundur dengan sendirinya.
“Para Purnawirawan itu kan mencari jalan kesana dengan cara Pemakzulan. Saya sudah hitung hari hingga waktu, saya lebih memilih Jokowi menarik mundur anaknya. Karena itu juga sesuatu yang lebih mudah,” urainya.
Baca Juga: MK Gelar Sidang Perdana Gugatan Pasal Perintangan Penyidikan, Begini Kemauan Hasto PDIP
Beathor mengatakan jika kasus seperti Gibran tersebut dibiarkan justru akan berbahaya dan merugikan banyak orang.
“Karena kalau kita datang lagi ke MK, kita minta MK mencari jalan. Karena kalau ini kita biarkan, sepertinya negara ini Kumpulan orang – orang bodoh dan tolol,” ujarnya.
“Profesor, doctor, SH, MA, kok bisa menjebol Konstitusi gitu lo. Kan Konstitusi itu bisa dirombak oleh Presiden dan DPR. Mereka boleh bangga baca seribu buku, tapi lupa tidak baca buku Forboden. Buku Forboden itu aturan – aturan pelarangan – pelarangan semua,” tambahnya.
Beathor terang – terangan bahwa pihaknya berani speak up soal kecurangan Jokowi maupun Gibran lantaran memiliki data.
Ia bahkan berani menyebut soal Pasar Pramuka lantaran sudah memiliki banyak bukti setelah melakukan investigasi.
“Orang berani speak up itu kan karena punya kekuatan data. Kalau dia asal berani terus berbalik kan jadi repot,” ucapnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Akses Warga dan Rantai Logistik Bireuen Kembali Terhubung