Suara.com - Tawuran di Manggarai yang tak kunjung usai mendapat tanggapan dari parlemen Kebon Sirih. Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta, Mujiyono, mengusulkan agar para pelaku tawuran dikirim ke barak militer untuk dididik disiplin dan mental baja.
Menurutnya, langkah-langkah lunak seperti acara keagamaan saja tidak cukup untuk memutus mata rantai kekerasan di kawasan tersebut.
Mujiyono menilai, sudah saatnya ada tindakan tegas yang memberikan efek jera sekaligus pembinaan jangka panjang. Ia mencontohkan praktik yang sudah dilakukan di daerah lain.
"Bahkan, jika diperlukan, mencontoh praktik di Jawa Barat, pelaku tawuran dapat diberikan pembinaan disiplin di barak militer untuk membentuk mental yang tangguh, terarah, dan bertanggung jawab," ujar Mujiyono kepada Suara.com, Jumat (15/8/2025).
Menurutnya, bibit-bibit tawuran antarwarga ini sering kali berasal dari perkelahian antar sekolah, sehingga pembinaan keras sejak dini menjadi kunci.
Baru-baru ini, Pemprov DKI memang menggelar program "Manggarai Bersholawat" sebagai upaya pembinaan moral. Mujiyono mengapresiasi inisiatif tersebut, tapi ia realistis bahwa itu saja tidak akan cukup untuk menghentikan bentrokan.
"Saya menilai Program Manggarai Bersholawat merupakan inisiatif positif... Namun, perlu disadari bahwa tidak ada satu program pun yang mampu berdiri sendiri untuk menghentikan tawuran," ujarnya.
Desak Pos Pantau 24 Jam dan Anggaran Khusus
Selain usulan sekolah militer, Mujiyono juga mendorong solusi konkret di lapangan. Ia mendesak agar pos pantau di titik-titik rawan tawuran dioperasikan selama 24 jam penuh, tidak hanya pada jam-jam tertentu.
Baca Juga: Pecah Lagi, DPRD DKI Sebut Pencegahan Tawuran Tak Cukup Lewat Manggarai Bersholawat
"Potensi tawuran dapat timbul kapan saja, khususnya pada jam rawan seperti larut malam atau menjelang subuh. Pemprov perlu memberikan dukungan anggaran yang memadai guna memastikan kegiatan piket berjalan optimal," jelasnya.
Menurutnya, keberadaan petugas yang siaga penuh terbukti efektif untuk melerai massa sebelum tawuran pecah lebih besar.
Sebagai tindak lanjut, Mujiyono memastikan DPRD akan mendorong adanya evaluasi menyeluruh terhadap semua program pencegahan tawuran yang pernah dijalankan di Jakarta.
"Hasil evaluasi ini harus menjadi dasar penguatan kebijakan daerah, termasuk penetapan alokasi anggaran khusus untuk pencegahan tawuran," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta