Suara.com - Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta merespons pernyataan Gubernur DKI Pramono Anung yang membandingkan Taman Margasatwa Ragunan (TMR) dengen Kebun Binatang Singapura alias Singapore Zoo atas rencana membuka TMR hingga malam hari. Menurutnya, apa yang disampaikan Pramono tersebut tidak tepat.
Sekretaris Komisi E DPRD DKI dari Fraksi PSI, Justin Adrian menyebut Singapore Zoo tidaklah sama dengan TMR dari segi luas taman dan jumlah satwa.
Singapore Zoo meski memiliki luas 28 hektare, tapi menampung lebih dari 4.200 satwa yang banyak di antaranya merupakan hewan nokturnal alias aktif saat malam hari.
“Sementara Ragunan hanya memiliki sekitar 2.000–2.200 satwa dengan luas 127 hektar, artinya luasnya wilayah Ragunan juga mengindikasikan beban yang harus ditanggung dalam memastikan keamanan satwa maupun pengunjung,” kata Justin saat dihubungi Suara.com, Rabu (20/8/2025).
Ia mengatakan, kebun binatang tidak bisa disamakan dengan sekadar ruang rekreasi. Ada tanggung jawab besar untuk menjaga kesejahteraan satwa di dalamnya, bukan hanya sekadar mengejar sisi pariwisata.
“Wacana membuka Ragunan hingga malam hari memang dapat dianggap menarik dari sisi pariwisata, tetapi kami di Fraksi PSI justru menekankan bahwa kebun binatang berbeda dengan sekadar ruang rekreasi, di sana ada makhluk hidup yang perlu kita jaga kesejahteraannya,” ujarnya.
Justin mengingatkan, jika ide ini dipaksakan, justru ada risiko besar terhadap kesejahteraan satwa. Apalagi, kata dia, Ragunan masih punya sejumlah catatan terkait pengelolaan fasilitas hingga keamanan.
“Kalau ide ini dipaksakan, risikonya justru mengganggu kesejahteraan satwa yang ada. Apalagi kegiatan malam hari juga bisa membuka masalah baru, karena saat ini Ragunan masih memiliki catatan dalam memberikan layanan yang baik dari sisi kebersihan sampah, toilet pengunjung, kesejahteraan satwa serta keamanan dari kriminalitas,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Justin juga mempertanyakan siapa sebenarnya target pasar dari kebijakan tersebut. Ia khawatir, jika tidak dipikirkan matang-matang, justru akan merugikan pengelolaan Ragunan sendiri.
Baca Juga: Diperiksa Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo Pasang Jam Malam: Ancam Walk Out Jika Lewat Magrib!
“Kami justru mempertanyakan target pasarnya siapa? Jangan sampai kalau kita buka untuk pengunjung hingga malam hari tapi fasilitas di sana tidak memadai dan satwa di sana jadi terganggu malah merugikan,” tuturnya.
Selain itu, Justin meminta Pemprov DKI transparan dalam perencanaan, terutama soal penggunaan anggaran. Sebab, dengan tambahan jam operasional, otomatis akan ada biaya baru yang harus ditanggung.
“Pemprov DKI juga perlu transparan karena dengan penambahan waktu hingga malam hari tentunya akan lebih besar anggaran dari pajak masyarakat yang digunakan, baik untuk SDM, perbaikan fasilitas pengunjung, penerangan hingga pengawasan pengunjung di Ragunan,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Diperiksa Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo Pasang Jam Malam: Ancam Walk Out Jika Lewat Magrib!
-
Wacana Buka Ragunan Malam Hari Bisa Ganggu Satwa, PSI Sindir Pramono: Target Pasarnya Siapa?
-
Detik-detik Menegangkan Konflik Ridwan Kamil Vs Lisa Mariana: Hasil Tes DNA jadi Penentu Hari Ini!
-
Kompak Joget Bareng Eko Patrio dkk saat Sidang Tahunan MPR, Uya Kuya: Kita DPR tapi Kita Artis!
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?