Suara.com - Sebuah tudingan serius yang menyeret nama Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, dilempar ke publik. Saat masih menjabat sebagai Kepala Densus 88 Anti-Teror, Tito dituding melakukan penyadapan ilegal terhadap politisi Anas Urbaningrum untuk kepentingan perebutan kursi Ketua Umum Partai Demokrat.
Pengakuan mengejutkan ini datang dari Abdul Haris, mantan orang dalam Demokrat sekaligus eks staf Ketua DPR Marzuki Alie, yang menyebut penyadapan ini adalah bagian dari barter politik untuk memuluskan karier Tito di kepolisian.
Dalam sebuah siniar di channel YouTube Forum Keadilan TV, Abdul Haris secara blak-blakan membongkar apa yang ia klaim sebagai operasi senyap di balik Kongres Partai Demokrat 2010 di Bandung. Saat itu, tiga nama besar bersaing ketat; Marzuki Alie, Anas Urbaningrum, dan Andi Mallarangeng.
Haris mengklaim, ia tahu soal penyadapan ini karena ada laporan langsung dari Tito Karnavian ke lingkaran terdalam Marzuki Alie.
"Tahunya ketika laporan itu, telepon itu dari Tito Karnavian ke ring satu Marzuki Alie, salah satunya diterima oleh Syofwatillah Mohzaib, putra angkat Marzuki Alie. Melaporkan bahwa kami sedang menyadap AU (Anas Urbaningrum)," kata Haris, dikutip Rabu (20/8/2025).
Menurut Haris, target penyadapan ini sangat spesifik, yakni hanya Anas Urbaningrum. Alasannya, Anas saat itu dianggap sebagai kandidat paling kuat dengan sumber daya yang banyak.
"Yang saya dengar itu hanya kepada Anas Urbaningrum, karena diduga Anas itu memiliki potensi dan keuangan yang cukup," kata Haris.
Ia mengaku tidak tahu detail informasi apa yang disadap, tapi ia memastikan semua itu berkaitan dengan strategi pemenangan di kongres.
Motif Barter Politik: Amankan Karier Lewat Lobi Senayan?
Baca Juga: Beras SPHP Disalurkan ke Provinsi Banten, Mendagri Tito Pantau Langsung
Lebih jauh, Haris membeberkan dugaan motif di balik keterlibatan Tito dalam operasi ini. Menurutnya, ini adalah bagian dari barter politik untuk mengamankan karier Tito sebagai petinggi Polri di masa depan.
Logikanya, jika Marzuki Alie terpilih sebagai Ketua Umum Demokrat, maka lobi-lobi politik di DPR akan lebih mudah, terutama di Komisi III yang menjadi gerbang uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) bagi para petinggi Polri.
"Logikanya stempel itu ada di Senayan (DPR), fit and proper test itu di DPR dilakukan di Komisi III. Di Komisi III yang ketuanya juga dari Demokrat," jelas Haris.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal