Suara.com - Upaya diplomatik untuk mengakhiri konflik di Ukraina semakin intensif. Setelah pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska, Presiden AS Donald Trump menggelar pertemuan multilateral dengan para pemimpin Eropa dan Ukraina di Washington pada awal pekan ini.
Pertemuan ini dihadiri oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Friedrich Merz, serta perwakilan dari Italia, Finlandia, Uni Eropa, dan NATO.
Menanggapi inisiatif ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron memberikan pandangannya dalam wawancara dengan NBC News. Menurutnya, cara Washington dan sekutunya menangani konflik ini akan menjadi ujian bagi kredibilitas mereka di mata dunia.
"Apa yang terjadi di Ukraina sangat penting bagi rakyat Ukraina, tapi juga bagi keamanan Eropa secara keseluruhan," kata Macron.
Ia menilai Rusia, sebagai kekuatan nuklir, telah mengabaikan batas-batas internasional dan menimbulkan ancaman serius.
Macron mengakui bahwa Trump yakin dapat mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang. Namun, ia menekankan bahwa kesepakatan tersebut tidak boleh merugikan Ukraina dan Eropa.
Perdamaian harus memberikan jaminan keamanan yang memadai bagi Ukraina agar mereka bisa memulihkan negara dan tidak diserang lagi di masa depan. Presiden Prancis itu secara terang-terangan menunjukkan ketidakoptimisannya terhadap keseriusan Putin untuk berdamai.
"Tidak mungkin bagi seorang presiden Ukraina untuk berunding tentang perdamaian sementara negaranya sedang dihancurkan dan warga sipilnya dibunuh," tegas Macron.
Ia menambahkan, jika tidak ada kemajuan signifikan dalam perundingan, Rusia harus dikenai sanksi yang lebih berat.
Baca Juga: CEK FAKTA: Warga AS Demo Tolak Serangan Trump ke Iran Beredar di X
Perkembangan Terbaru dan Peran China
Pertemuan di Washington ini menjadi tindak lanjut dari pertemuan Trump dengan Putin di Alaska pada 15 Agustus. Pertemuan itu telah meletakkan dasar untuk pertemuan trilateral yang sangat dinantikan antara Trump, Zelensky, dan Putin.
Trump mengumumkan melalui media sosial Truth Social bahwa ia telah menghubungi Putin untuk menginisiasi pertemuan tersebut.
Pemerintah China juga menyatakan dukungan terhadap upaya-upaya diplomatik ini. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, dalam konferensi pers di Beijing pada Selasa, 19 Agustus 2025, mengatakan bahwa Beijing mendukung semua upaya yang kondusif bagi perdamaian, karena dialog dan negosiasi adalah satu-satunya jalan keluar yang layak dari krisis Ukraina.
Mao Ning menegaskan bahwa China tidak menciptakan krisis ini, namun tetap memegang posisi yang objektif dan adil dengan mendorong perundingan damai.
Ia menambahkan bahwa Presiden Xi Jinping telah mengemukakan empat prinsip: menghormati kedaulatan, mematuhi Piagam PBB, menanggapi serius masalah keamanan semua negara, dan mendukung upaya damai.
Berita Terkait
-
Kronologi Trump Bertemu Vladimir Putin, Kini Minta Ukraina Segera 'Mengalah'
-
Kronologi Tewasnya Finalis Miss Rusia Kseniya Alexandrova: Mobil Tabrak Rusa, Sempat Koma Sebulan
-
Trump Ungkap Hasil Pertemuan dengan Putin soal Ukraina: Ada Titik Terang?
-
Daftar Negara Blokir WhatsApp di 2025, Terbaru Rusia
-
Trump Kembali PHK 300.000 PNS, Ini Faktornya
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!