Suara.com - Pemerintahan Trump kembali akan memangkas sekitar 300.000 Pegawai Negeri Sipil (PNS) tahun ini.
Adapun, dengan keputusan ini maka adanya penurunan 12,5 persen dalam jumlah pegawai pemerintah sejak Januari 225.
Direktur Kantor Manajemen Personalia, Scott Kupor, mengatakan, 80 persen dari pekerja tersebut akan mengundurkan diri secara sukarela dan hanya 20 persen yang akan dipecat.
Jumlah ini hampir dua kali lipat dari 154.000 pekerja yang dilaporkan Reuters telah menerima pesangon bulan lalu.
Pemangkasan ini seiring rencana Presiden Donald Trump meluncurkan kampanye besar-besaran untuk mengurangi 2,4 juta pegawai sipil federal.
Lantaran, menurutnya banyaknya pegawai akan membuat anggaran membengkak dan tidak efisien.
"Saya tidak bisa memaksa orang untuk memberhentikan orang," kata Kupor dalam sebuah wawancara dilansir CNBC Internasional, Jumat (15/8/2025)
Dia memperkirakan jumlah pegawai yang meninggalkan pegawai federal akan lebih dari dua kali lipat tingkat atrisi 5,9 persen dalam pegawai sipil pemerintah AS pada tahun fiskal 2023.
Tentunya, ukuran terbaru dari pengunduran diri sukarela yang disusun oleh lembaga nirlaba Partnership for Public Service bakal menguntungkan pendapatan negara.
Baca Juga: Indonesia Kebanjiran Berkah Tarif Trump, Perusahaan Asal China Ramai-ramai Mau Bangun Pabrik
Namun, Kupor menolak untuk membagikan statistik jumlah pegawai untuk masing-masing instansi pemerintah yang bakal kena pemangkasan.
Ia mengatakan, akan mempublikasikan angka-angka tersebut nanti.
Selain itu, beberapa instansi atau kementerian akan mengajukan proposal mengenai pemotongan anggaran di masa mendatang kepada Direktur Anggaran Gedung Putih Russ Vought.
"Presiden mempersiapkan permintaan anggaran berikutnya kepada Kongres dan akan bertemu dengan kantor anggaran pada hari Rabu mendatang," tandasnya.
Berita Terkait
-
Trump Siaga! Dua Kapal Selam Dikerahkan ke Rusia Usai Medvedev Ancam Perang
-
Putin Ingin Lebih Banyak Perundingan Damai dengan Ukraina, Apa Artinya?
-
Tarif Impor AS untuk Produk RI Dipangkas Drastis, Konsentrat Tembaga Bahkan Jadi 0%!
-
Trump Cairkan Pesangon Rp 241 Triliun untuk 154 Ribu PNS yang Kena PHK
-
Tarif Trump 19 Persen Berlaku 7 Agustus, AS Masih Jadi Penyumbang Surplus Terbesar RI
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kompak Melesat
-
Prudential Syariah Bayarkan Klaim dan Manfaat Rp1,5 Triliun Hingga Kuartal III 2025
-
Rupiah Melemah, Sentimen Suku Bunga The Fed Jadi Faktor Pemberat
-
Daftar Pinjol Berizin Resmi OJK: Update November 2025
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Capai Financial Freedom? Begini Trik Menghitungnya
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Pemerintah Bidik Pemasukan Tambahan Rp2 Triliun dari Bea Keluar Emas Batangan di 2026
-
BRI Dukung PRABU Expo 2025, Dorong Transformasi Teknologi bagi UMKM Naik Kelas
-
Bunga KUR Resmi Flat 6 Persen dan Batas Pengajuan Dihapus