Suara.com - Keputusan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri membuat kondisi Jawa Tengah (Jateng) sebagai kandang Banteng gempar. Hal itu setelah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul dicopot dari jabatannya sebagai Ketua DPD PDIP Jateng.
Megawati lalu menunjuk F.X. Hadi Rudyatmo Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD untuk menggantikan posisi Bambang Pacul.
Pencopotan "Komandan Korea", julukan yang melekat pada Bambang Pacul, bukan tanpa alasan.
Manuver politik ini disebut-sebut sebagai konsekuensi dari rangkap jabatan yang diembannya, sebuah pelanggaran aturan partai.
Peristiwa ini tak pelak membuka kembali catatan panjang perjalanan karier Bambang Pacul yang penuh dengan manuver tajam, kontroversi, dan loyalitas tegak lurus pada partai.
Sepak terjangnya sebagai politisi kawakan membuatnya menjadi salah satu figur paling berpengaruh di lingkaran banteng, khususnya di Jawa Tengah yang dikenal sebagai lumbung suara PDIP.
Namun, di balik citranya yang lugas dan blak-blakan, sejumlah kontroversi turut mewarnai karier Bambang Pacul .
Sepak Terjang "Komandan Korea" di Kancah Politik
Lahir di Sukoharjo pada 17 Juli 1956, Bambang Wuryanto telah malang melintang di dunia politik sejak bergabung dengan PDIP pada 2000 silam.
Baca Juga: Drama Hasil Tes DNA: Lisa Mariana Ngamuk Ancam RK hingga Akhirat, Pengacaranya Justru Puji Polisi
Lulusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada (UGM) dan peraih gelar MBA dari Universitas Prasetiya Mulya ini mengawali kariernya sebagai staf ahli Fraksi PDIP di MPR.
Kariernya di Senayan terbilang moncer. Ia telah menjadi anggota DPR RI selama empat periode berturut-turut sejak 2004, mewakili daerah pemilihan Jawa Tengah IV yang meliputi Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri.
Sejumlah posisi strategis pernah dipegangnya, mulai dari Wakil Ketua Komisi I, Wakil Ketua Komisi VII, hingga Ketua Komisi III DPR RI yang membidangi hukum, hak asasi manusia, dan keamanan.
Di internal partai, jabatannya tak kalah mentereng, yakni sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDIP.
Di bawah kepemimpinannya sebagai Ketua DPD PDIP Jateng, partai berhasil menunjukkan dominasi yang signifikan. Pada Pemilu 2019, misalnya, PDIP berhasil mengamankan kemenangan bagi pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dengan perolehan 16,8 juta suara atau 77,29 persen di Jawa Tengah.
Gaya kepemimpinannya yang tegas dan tanpa kompromi melahirkan istilah "Pasukan Korea" atau "mentalitet Korea".
Berita Terkait
-
Jakarta sampai Ikut Bergetar! Gempa di Bekasi Robohkan Musala, Ada Korban Jiwa?
-
Drama Hasil Tes DNA: Lisa Mariana Ngamuk Ancam RK hingga Akhirat, Pengacaranya Justru Puji Polisi
-
Ngaku Diperintah Surya Paloh, Sahroni Blak-blakan Protes OTT KPK: Republik Ini Gak Ada yang Bersih!
-
Gebrakan 'Ngeri' KPK di DPR: Tuntut Kewenangan Penuh di RKUHAP, Ngotot Lepas dari Supervisi Polri!
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
Terkini
-
Dissenting Opinion, Hakim Ketua Sebut Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Harusnya Divonis Lepas
-
Komisi III 'Spill' Revisi UU Polri yang Bakal Dibahas: Akan Atur Perpanjangan Batas Usia Pensiun
-
Jadi Pondasi Ekonomi Daerah, Pemprov Jateng Beri Perhatian Penuh pada UMKM
-
Buntut Demo Agustus Ricuh, 21 Aktivis Didakwa Hina Presiden dan Lawan Aparat
-
Demi Yakinkan Pensiunan, KPK Rela Pinjam Uang Tunai Rp300 Miliar untuk Dipamerkan
-
Drama Pohon Tumbang Usai, MRT Jakarta Kembali Normal Jelang Jam Pulang Kantor
-
Divonis 4,5 Tahun Penjara, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi 'Mengadu' ke Prabowo: Mohon Perlindungan
-
Tidak Diumumkan Besok? Menaker Bocorkan Kenaikan Upah Minimum 2026 Tidak Satu Angka, Ini Alasannya
-
KPK Jelaskan Alasan Pamer Duit Rp300 Miliar yang Diserahkan ke PT Taspen
-
Dicekal ke Luar Negeri, Roy Suryo Cs Wajib Lapor Seminggu Sekali