Suara.com - Di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat, transaksi digital kini menjadi suatu kebutuhan. Termasuk di pasar-pasar tradisional Jakarta.
Dengan memanfaatkan pembayaran digital, para pedagang dan pembeli dapat bertransaksi lebih cepat, aman, dan praktis. Tak repot menyiapkan uang tunai.
Transaksi digital juga membantu mengurangi risiko kehilangan atau peredaran uang palsu. Bahkan, terbuka peluang bagi pedagang pasar menjangkau pelanggan yang biasa belanja dengan metode modern.
DPRD Provinsi DKI Jakarta terus mendorong pemerintah provinsi untuk memksimalkan penggunaan pembayaran non-tunai demi mendukung Program Smart City Jakarta. Pasar tetap relevan dan dapat bersaing dengan pusat perbelanjaan modern.
Tidak hanya soal kemudahan, digitalisasi transaksi juga mendorong tercatatnya aktivitas ekonomi di pasar. Data transaksi yang terekam bisa menjadi dasar bagi pedagang untuk mengelola usaha.
Tak hanya itu, data transaksi digital akan memudahkan pemerintah mengevaluasi perolehan pendapatan dari sektor pajak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan begitu, penerapan transaksi digital di pasar-pasar Jakarta bukan sekadar tren, melainkan langkah nyata untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan daya saing ekonomi rakyat.
Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Rany Mauliani mendukung Pemprov DKI Jakarta mempercepat transformasi digital di sektor perdagangan tradisional.
Mulai dari penerapan sistem pembayaran menggunakan QRIS di pasar-pasar tradisional. Sehingga mempermudah pengelolaan data transaksi, serta membangun ekosistem perdagangan yang lebih efisien, transparan, dan inklusif.
Baca Juga: DPRD DKI Jakarta Prioritaskan Revisi Perda Pelestarian Budaya Betawi
"Kami apresiasi digitalisasi yang diterapkan di pasar," ujar Rany, Kamis (21/8).
Selain mengikuti perkembangan zaman, menurut dia, transaksi digital juga bisa memudahkan para pembeli untuk bertransaksi. Cukup menggunakan gawai atau telepon genggam, pembayaran bisa dilakukan.
"Bahkan ada kenaikan transaksi digital sampai 47 persen. Terbukti menggunakan digital, transaksi jadi lebih mudah, lebih aman, dan nyaman," ucap Rany.
Bahkan, menggunakan pembayaran digital dinilai mampu meminimalisasi tindak kriminal. Seperti kecopetan yang kerap terjadi di pasar tradisional.
"Jadi kita ke pasar tidak perlu bawa uang cash banyak. Penggunaan QRIS sangat memudahkan. Bisa tetap ke pasar, berbelanja dengan aman dan nyaman," tutur Rany. ***
Berita Terkait
-
DPRD DKI Jakarta Prioritaskan Revisi Perda Pelestarian Budaya Betawi
-
DPRD DKI Jakarta Pastikan Kawal Program Prioritas
-
IPL Naik Seenaknya, Air dan Listrik Diputus! DPRD DKI Geram dengan Pengelola Apartemen Nakal
-
Tawuran Manggarai Tak Terbendung, DPRD DKI: Kirim Saja ke Barak Militer!
-
Pecah Lagi, DPRD DKI Sebut Pencegahan Tawuran Tak Cukup Lewat Manggarai Bersholawat
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan