Suara.com - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengajak para pendidik untuk merenungi kembali makna kemerdekaan dan sejarah pahit bangsa di bawah belenggu penjajahan.
Dalam pidatonya di acara Pembekalan Kepala Sekolah dan Guru Sekolah Rakyat di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/8/2025), Prabowo secara tegas menyatakan bahwa kemiskinan yang terjadi di masa lalu merupakan akibat dari pemimpin yang tidak cakap dalam menghadapi kekuatan asing.
Di hadapan ribuan kepala sekolah dan guru, Presiden Prabowo mengawali dengan mengupas cita-cita para pendiri bangsa, yaitu mendirikan negara yang rakyatnya benar-benar merdeka.
"Apa pengertian merdeka? Tentunya merdeka itu adalah bebas dari penjajahan, bebas dari dikuasai oleh orang lain," kata Prabowo.
Ia menjelaskan, esensi penjajahan adalah penguasaan nasib suatu bangsa oleh bangsa lain. Presiden mempertanyakan motif di balik penjajahan yang dialami Indonesia selama ratusan tahun.
"Kenapa mereka menjajah kita? Mereka menjajah kita karena mereka ingin, mereka yang hidup sejahtera. Mereka mengambil kekayaan kita, mereka mengambil harta kekayaan kita," tegasnya.
Prabowo menggambarkan bagaimana nenek moyang bangsa Indonesia diperlakukan layaknya budak yang bekerja atas perintah penjajah.
"Bisa dikatakan kita menjadi kuli, kita menjadi katakanlah, hewan tunggangan. Kita disuruh bekerja, kita menjadi sapi perahan," ungkapnya.
Prabowo menekankan agar generasi penerus tidak sekali-kali melupakan bahwa kemerdekaan diraih melalui perjuangan fisik dan perang selama ratusan tahun di berbagai daerah, mulai dari Perang Diponegoro hingga perlawanan di Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Baca Juga: Di Hadapan Ribuan Guru Sekolah Rakyat, Prabowo Singgung 'Antek Asing' yang Ogah Indonesia Bangkit
"Jangan sekali-kali lupa itu bahwa kita ratusan tahun diganggu, diinvasi, diadu domba suku sama suku, agama sama agama, dan akhirnya terjadilah kemiskinan," lanjutnya.
Puncak dari analisis historisnya, Prabowo menyimpulkan akar masalah dari kemiskinan dan ketertindasan bangsa di masa lalu.
"Jadi, saudara harus mengerti bahwa kemiskinan itu terjadi karena pemimpin-pemimpinnya tidak pandai, tidak handal, tidak kuat, tidak mampu menghadapi penjajahan dari luar," tandasnya.
Menurutnya, karena ketidakmampuan para pemimpin saat itu dalam menjalankan negara dengan baik, bangsa-bangsa asing dengan mudah dapat menguasai nusantara yang begitu luas.
Berita Terkait
-
Di Hadapan Ribuan Guru Sekolah Rakyat, Prabowo Singgung 'Antek Asing' yang Ogah Indonesia Bangkit
-
Di Depan Prabowo, Gus Ipul Beberkan 3 Kunci Sekolah Rakyat: Ini Cara Memuliakan 'Wong Cilik'
-
Kepala Sekolah dan Guru Sekolah Rakyat Dikumpulkan untuk Pembekalan, Prabowo Bakal Beri Arahan
-
Penangkapan Immanuel Ebenezer Tembus Media Asing, Janji Prabowo Diungkit
-
Angka Kemiskinan Turun di Bawah 9%, Menkeu: Pertama Kali dalam Sejarah
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!